kievskiy.org

Tidak Ada Vaksin untuk Virus Babi di Tiongkok, hingga Ancam Impor Daging Secara Global

Babi.*
Babi.* /Pixabay Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Berawal sejak bulan Agustus 2018, terdapat virus penyakit demam babi Afrika di Tiongkok, yang telah menewaskan jutaan babi di negara itu sehingga menimbulkan kerugian yang besar di sektor pertanian muapun ekonomi negara, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Pada 16 Januari 2020, dilaporkan ada seekor anjing pendeteksi untuk Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat (AS) mendeteksi aroma babi pada seorang wanita yang tiba dari Tiongkok di Bandara Internasional O'Hare Chicago.

Pawang anjing itu lalu menemukan dan menyita suatu sandwich di tas seorang penumpang yang terbang dengan penerbangan China Eastern Airlines dari Shanghai.

Baca Juga: Carifilms, IMDB-nya Pencinta Film Asal Indonesia

Pihak Bea Cukai AS mengatakan bahwa sandwich yang dibawa wanita itu mungkin terkontaminasi dengan demam babi Afrika yang sudah menyebarkan wabah penyakit babi hingga ke AS.

Dengan adanya wabah babi itu, kini berdampak dengan terdorongnya harga daging babi ke rekor tertinggi dalam sektor global.

Hal itu pun memaksa pembelian impor mahal dan mengguncang pasar daging global.

Baca Juga: 3 Bahan yang Dapat Digunakan untuk Mengatasi Rambut Berminyak

"Sangat mungkin akan menyebar sampai ke sini jika kita tidak lebih waspada," kata Jessica Anderson, pawang untuk anjing pengendus babi dan spesialis pertanian dalam agen perlindungan perbatasan AS.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat