PIKIRAN RAKYAT - Kelompok Abu Sayyaf kembali menyandra Warga Negara Indonesia di perairan Malaysia Selatan. Tiga orang dibebaskan, sementara lima lainnya kemungkinan dibawa oleh para penculik mereka ke provinsi Sulu, Filipina selatan, markas Abu Sayyaf.
Dikutp Pikiran-Rakyat.com dari Reuters pada Senin, 20 Januari 2020, Militer Filipina melakukan pencarian sejak Minggu, 19 Januari 2020.
Hal ini disampaikan oleh Letnan Jenderal Cirilito Sobejana, kepala Komando Mindanao Barat militer.
Baca Juga: Enda Ungu akan Maju sebagai Wali Kota Manado di Pilkada 2020, Pasha Ungu Beri Dukungan
Sobejana mengungkap penculikan itu dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf sehari setelah militer bentrok dengan anggota Abu Sayyaf di Pulau Sulare di Kota Parang, di Sulu Filipina Selatan yang menewaskan seorang militan dan menghancurkan kapal cepat yang diyakini telah digunakan dalam penculikan itu.
Kapal cepat diidentifikasi secara positif oleh tiga nelayan Indonesia yang telah dibebaskan. Kapal itu diyakini digunakan dalam penculikan yang dilakukan oleh enam militan.
Dia mengatakan sampai saat ini pemerintah Malaysia tengah melakukan koordinasi dengan pemerintah Filipina dalam kasus sanderaan 5 WNI yang diduga dibawa ke markas Abu Sayyaf di kawasan Sulu, Filipina.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pemerintah Filipina dan masih menunggu informasi resmi tentang insiden tersebut.