PIKIRAN RAKYAT - Akademisi dari University of Houston Amerika Serikat, Peter Li menyampaikan tingginya ekonomi Tiongkok telah mendorong perubahan konsumsi masyarakatnya.
Sebelum wabah virus corona menyebar dengan cepat ke berbagai belahan dunia, warga Tiongkok sering mengonsumsi satwa liar di negaranya.
Hewan liar itu memang dijual dengan bebas di Tiongkok termasuk di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Menu makanan hewan liar juga digandrungi oleh orang-orang kaya Tiongkok.
Meski keberadaan satwa liar itu mendapati perhatian dari pengamat lingkungan di Tiongkok. Mereka bahkan tidak bisa membedakkan mana hewan yang dijual secara legal dan ilegal.
Pasar Grosir Makanan Laut Huanan yang sekarang ditutup sudah biasa mengiklankan puluhan spesies seperti salamander raksasa, bayi buaya dan anjing rakun yang sering disebut sebagai satwa liar, bahkan ketika mereka bertani.
33 sampel dari pasar Wuhan yang dites positif untuk virus corona, para pejabat mengatakan 31 berasal dari daerah di mana stan satwa liar terkonsentrasi.
Jumlah itu lebih banyak dibandingkan dengan ternak jinak yang panjang seperti ayam dan babi.