PIKIRAN RAKYAT - Di Asia, banyak orang menggunakan masker untuk melindungi diri agar terhindar dari wabah Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru.
Di Eropa dan Amerika Serikat, masker lebih jarang digunakan, tetapi banyak orang yang bertanya-tanya: Haruskah mereka menggunakan masker selama pandemi?
Dilansir Reuters, Kamis 26 Maret 2020, WHO menyarankan warga sehat menggunakan masker hanya jika:
- Anda merawat seseorang yang dicurigai atau sudah dikonfirmasi terinfeksi Covid-19.
- Anda mengalami batuk atau bersin, atau Anda mencurigai diri Anda terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: Melalui Surat Edaran, Pemkot Bandung Imbau Pusat Perbelanjaan Patuhi Aturan di Tengah Pandemi Corona
Masker bekerja untuk menangkap tetesan batuk dan bersin. Ini adalah rute transmisi utama dari corona virus yang baru.
Ada dua jenis masker yang dapat digunakan selama pandemi ini:
- Masker bedah, yang merupakan potongan kain yang dipakai menutupi hidung dan mulut dengan pas, biasa disebut respirator.
- Masker N95 juga adalah salah satu masker yang dapat menutup bagian hidung dan mulut dengan pas. Masker ini dapat menawarkan perlindungan yang baik, tetapi tidak total terhadap tetesan infeksius.
- Masker N99 juga dapat memberikan perlindungan yang lebih baik, tetapi beberapa orang sulit bernafas ketika menggunakan masker ini.
Baca Juga: IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Menguat, Perry : Kepanikan Pasar Keuangan Global Mulai Mereda
Peringkat “N” dalam masker-masker ini berhubungan dengan persentase partikel berdiameter minimal 0,3 mikron yang dirancang untuk menghadang partikel tersebut. Masker N95 menghentikan 95% dan masker N99 menghentikan 99%.
Masker hanya efektif bekerja jika Anda memadukannya dengan sering mencuci tangan dan memastikan tangan Anda tidak menyentuh wajah Anda. Siapa pun yang menggunakan masker harus memastikan tangan mereka dibersihkan dengan sabun dan air atau alkohol pembersih tangan sebelum menggunakannya.