kievskiy.org

Kucurkan Dana 100 Juta Dolar, Facebook Bantu Tangani COVID-19 dengan Membasmi Hoaks

Facebook digugat Australia terkait pelanggaran data privasi pengguna.*
Facebook digugat Australia terkait pelanggaran data privasi pengguna.* / LOIC VENANCE / AFP LOIC VENANCE / AFP

PIKIRAN RAKYAT - Untuk bisa menekan kabar bohong atau hoaks, Facebook menggelontorkan dana mencapai 100 juta dolar atau Rp 1,6 triliun.

Jumlah yang dikeluarkan Facebook tersebut diinvestasikan untuk membantu penanganan pandemi virus corona atau COVID-19 dengan memerangi hoaks.

Tak hanya itu, Facebook juga tidak mengizinkan iklan untuk masker medis, pembersih tangan, tisu disinfektan dan kit uji COVID-19 pada platformnya.

Baca Juga: Dari Rancaekek, Bantuan 20.000 APD Dikirim ke Indonesia Tengah

Media sosial terbesar di dunia ini juga berusaha memastikan agar semua orang bisa mempunyai akses informasi yang akurat dan menghapus konten berbahaya.

"Menghubungkan orang ke informasi yang kredibel di Facebook, Messenger, Instagram, dan WhatsApp," kata Facebook soal upayanya di semua platform miliknya, dikutip Pikiran-Rakyat.vom dari Antara, Kamis 9 April 2020.

Facebook mendukung pekerjaan komunitas kesehatan masyarakat global untuk menjaga orang-orang tetap aman dan terinformasi selama krisis kesehatan masyarakat akibat virus corona.

Baca Juga: Istri Detri Warmanto: Luar Biasa Pulang Isolasi, Detri Nafsu Makan Nambah

"Kami juga berupaya mengatasi dampak jangka panjang dengan mendukung industri yang membutuhkan dan membuatnya lebih mudah bagi orang untuk menemukan dan menawarkan bantuan di komunitas mereka," tulis Facebook.

Facebook menyumbangkan 20 juta dolar untuk mendukung upaya bantuan COVID-19 dan menyumbang 25 juta dolar untuk mendukung petugas layanan kesehatan di garis depan.

Investasikan 100 juta dolar dalam bisnis kecil dan mempermudah orang untuk mendukung bisnis lokal mereka.

Baca Juga: Program PESAT bank bjb Tetap Hadir Bantu UMKM Selama COVID-19

Karena orang-orang beralih ke Grup untuk terhubung dengan komunitas yang mereka pedulikan dan mendapatkan dukungan selama ini, Facebook ingin membuatnya mudah untuk menemukan dan berbagi informasi yang dapat diandalkan dalam kelompok.

Facebook menunjukkan kepada anggota grup terkait COVID-19 sebuah pop-up pendidikan yang mengarahkan mereka ke informasi yang kredibel dari organisasi kesehatan.

Facebook meminta admin grup untuk membagikan siaran langsung tentang COVID-19 dari otoritas kesehatan seperti Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta departemen kesehatan negara bagian dan negara resmi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat