PIKIRAN RAKYAT - Warga Kota Wuhan, Tiongkok merayakan berakhirnya penutupan (lockdown) selama hampir tiga bulan.
Pada Rabu 8 April 2020 malam, saat larangan meninggalkan kota resmi dicabut, kantor berita pemerintah menerbangkan drone ke langit untuk memfilmkan bangunan dan jembatan yang menyala dengan kendaraan yang berjajar di jalanan.
Mobil-mobil yang mengantri di tol bersiap untuk pergi. Para pengemudi menggambarkan perasaan 'terbebaskan' setelah larangan penguncian dicabut.
Baca Juga: Lebih dari 70% Jemaah Berhak Lunasi Biaya Haji Reguler dan Khusus
Beberapa perumahan warga memiliki bendera yang menyatakan 'bebas virus'.
Kota Wuhan yang memiliki populasi 11 juta terdapat setidaknya 2.500 orang meninggal karena virus corona.
Bebasnya Kota Wuhan dari penguncian adalah bagian dari upaya pemerintah Tiongkok untuk meyakinkan masyarakat bahwa kehidupan dapat kembali normal dan pihak berwenang telah mengalahkan virus itu.
Baca Juga: Dari Dirumahkan hingga Kena PHK, Derita Buruh dalam Pandemi Covid-19
"Pembukaan kembali Wuhan dimaksudkan untuk mengirim sinyal bahwa Tiongkok akan kembali ke bisnis dan pekerjaan dapat dilanjutkan. Tetapi terlepas dari upaya pemerintah, orang akan tetap sangat berhati-hati,” kata Ho-Fung Hung, seorang dosen ekonomi politik di Universitas Johns Hopkins, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian.