kievskiy.org

Ilmuwan Tiongkok: Virus Corona 'Primitif' Mungkin Muncul Pertama Kali di AS

ILUSTRASI virus corona.*
ILUSTRASI virus corona.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Para ahli teori konspirasi mengklaim SARS-CoV-2 atau COVID-19, yang menjadi penyebab atas lebih dari 200.000 kematian di seluruh dunia, disintesis oleh Institut Virologi Wuhan (WIV), yang berpusat di kota tempat penyakit itu pertama kali diidentifikasi.

Meskipun konsensus ilmiah adalah bahwa virus corona berevolusi secara alami, klaim tersebut telah mendapatkan daya tarik. Presiden AS Donald Trump mengatakan pada 15 April bahwa pemerintahnya sedang menyelidiki apakah itu berasal dari lab Wuhan.

Yuan Zhiming, profesor di WIV dan direktur National Biosafety Laboratory, mengatakan klaim "jahat" tentang lab diduga menjadi dalang virus corona bertentangan dengan semua bukti yang tersedia.

Baca Juga: Tembak hingga Buang Jasad Eep ke Sungai Citarum, Tomy Terancam Bui Seumur Hidup

"WIV tidak memiliki niat dan kemampuan untuk merancang dan membangun virus corona baru. Selain itu, tidak ada informasi dalam genom SARS-CoV-2 yang mengindikasikan itu buatan manusia," katanya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Beberapa teori konspirasi dipicu oleh makalah ilmiah yang banyak dibaca dari Indian Institute of Technology yang mengklaim bahwa protein dalam virus corona memiliki “kesamaan luar biasa” dengan HIV. Namun, sebagian besar ilmuwan sekarang mengatakan SARS-CoV-2 berasal dari satwa liar, dengan kelelawar dan trenggiling diidentifikasi sebagai spesies inang yang mungkin jadi penyebab.

"Lebih dari 70% penyakit menular yang muncul berasal dari hewan, terutama hewan liar," kata Yuan.

Baca Juga: Ariyo DP : Pemulihan Ekonomi, Pemerintah Harus Serius Jalankan Perppu No.1/20

"Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah melihat peningkatan risiko yang ditimbulkan oleh kontak erat antara manusia dan hewan liar, dengan perubahan iklim global dan ekspansi berkelanjutan dari aktivitas manusia," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat