PIKIRAN RAKYAT - Korban tewas akibat kerusuhan penjara di Venezuela Barat bertambah menjadi sebanyak 47 orang dan 75 lainnya mengalami luka-luka.
"Saat ini kami telah dapat memastikan 47 orang tewas dan 75 orang cedera," ujar Deputi Maria Beatriz Martinez dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam AFP News.
Kelompok hak asasi manusia di Observatorium Penjara Venezuela (OVP) menyebutkan, kekerasan tersebut sebagai 'pembantaian' dan membenarkan bahwa semua yang tewas adalah tahanan.
Dalam laporan militer, kerusuhan dimulai saat para tahanan di penjara menghancurkan pagar keamanan.
Baca Juga: Tak Menikahi Seorang Calon Raja, Ini Alasan Konflik Kate Middleton vs Meghan Markle
Dalam laporan pun dijelaskan, para tahanan diduga melakukan perusakan dalam upaya pelarian besar-besaran pada Jumat lalu.
Namun, Maria membantah laporan tersebut dan menyatakan pemberontakan tersebut dilakukan oleh sekelompok tahanan karena mereka tidak diberi makanan.
Karena adanya pandemi virus corona, kunjungan dari keluarga dan teman-teman yang biasanya membawakan makanan dan obat-obatan kepada tahanan telah dikurangi.
Baca Juga: Suzuki Update GSX-S150 2020, Tampil Gaya dengan Warna dan Livery Baru