kievskiy.org

Cerita Warga Ekuador Hadapi Corona, Terpaksa Hidup Bersama Mayat Orangtuanya Berhari-hari

JENAZAH yang sudah terbungkus peti mati dan plastik ditaruh di pinggir jalan dekat rumah sakit di Guayaquil, Ekuador.*
JENAZAH yang sudah terbungkus peti mati dan plastik ditaruh di pinggir jalan dekat rumah sakit di Guayaquil, Ekuador.* /AFP/Enrique Ortiz AFP/Enrique Ortiz

PIKIRAN RAKYAT - Guayaquil kini menjadi episenter wabah COVID-19 di Ekuador, Amerika Selatan.

Ekuador sendiri terus mengalami lonjakan pasien positif corona dan korban tewas hingga sempat menjadi yang terparah di antara negara-negara Latin.

Mirisnya, pasien meninggal dunia yang menumpuk di Guayaquil tak mampu dimakamkan karena terbatasnya pelayanan kesehatan.

Baca Juga: Persib dalam Sejarah: Suryamin Jadi Pelatih Pertama yang Mundur saat Klub Terpuruk

Seperti dilaporkan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, jasad korban COVID-19 bergelimangan dimana-mana, di jalanan, rumah, hingga halaman.

Kondisi ini membuat sejumlah warga harus hidup di tengah risiko infeksi virus corona dari tubuh-tubuh pasien yang mulai membusuk.

Salah seorang penduduk Guayaquil bernama Cesar Galvez menceritakan situasi mengerikan itu.

Baca Juga: Asosiasi Vape Sambut Solusi Pemerintah bagi Masyarakat Kehilangan Pekerjaan karena Pandemi

Ayahnya meninggal dunia di rumah akibat virus corona dan tak didiamkan selama tiga hari karena aparat setempat kewalahan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat