PIKIRAN RAKYAT – Presiden Rusia, Vladimir Putin mengakui wilayah Donetsk dan Luhansk yang saat ini diduduki oleh separatis Pro-Rusia.
Langkah tersebut ia lakukan dengan menandatangani dekrit Presiden yang mengakui wilayah di timur Ukraina tersebut.
Dikutip dari Al Jazeera, Putin mengatakan dalam pidatonya yang disiarkan televisi setempat, bahwa Ukraina memiliki sejarah yang erat dengan Rusia.
Wilayah Donetsk-Luhansk merupakan rumpun yang tidak lepas dari sejarah Rusia. Sehingga Putin merasa bahwa tindakannya akan diterima oleh rakyat Rusia.
Baca Juga: BMW Seri 2 Gran Coupe Terbaru Resmi Meluncur, Sedan Termurah BMW Dijual hanya Rp700 Jutaan
“Saya menganggap perlu untuk membuat keputusan yang seharusnya dibuat sejak lama untuk segera mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk," kata Putin.
Kanselir Jerman, Olaf Scholz mengungkapkan kekecewaannya atas tindakan Putin yang mengakui wilayah yang menjadi konflik antara kedua negara tersebut.
Menurut Olaf, langkah itu (Pengakuan Putin) telah mencederai perjanjian Minsk yang dibuat untuk mendamaikan kedua negara tersebut.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan Rusia akan menerima sanksi dari negara-negara pro-Ukraina jika Putin mengakui kedaulatan di wilayah Donetsk dan Luhansk.