kievskiy.org

Kuba Sebut Dua Obat COVID-19 Buatannya Ampuh Tekan Angka Kematian

Ilustrasi vaksinasi Covid-19 di masyarakat.*
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 di masyarakat.* /pixabay pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Negara Kuba yang mengatakan pekan ini bahwa penggunaan dua obat yang diproduksi oleh industri bioteknologi milik negara yang mengurangi hiper-inflamasi pada pasien COVID-19 yang sakit parah telah secara tajam menghentikan angka kematian terkait COVID-19.

Otoritas kesehatan telah melaporkan hanya dua kematian terkait virus COVID-19 selama sembilan hari terakhir di antara lebih dari 200 kasus aktif di pulau terbesar di Karibia itu, sebuah pertanda bahwa mereka mungkin memiliki wabah terburuk yang terkendali.

Pemerintah, yang berharap untuk meningkatkan ekspor biofarmasi, telah menggembar-gemborkan berbagai obat yang diproduksi untuk membantu mencegah infeksi dengan virus corona dan mengobati penyakit COVID-19 yang disebabkannya.

Baca Juga: Masalah Pribadi Berujung Maut, Pemuda di Cirebon Tega Menusuk Kerabatnya Sendiri

Ini menganggap pengurangan baru-baru ini dalam kematian pasien COVID-19 yang sakit parah sebagian besar karena penggunaan awal pada bulan April dari dua obat yang tampaknya membantu menenangkan "badai sitokin" respon berbahaya yang berlebihan oleh sistem kekebalan tubuh di mana ia menyerang jaringan yang sehat juga sebagai virus penyerang.

Salah satunya adalah itolizumab, antibodi monoklonal yang diproduksi di Kuba dan di tempat lain. Yang lainnya adalah peptida yang menurut Kuba ditemukan industri bioteknya dan telah menguji artritis reumatoid dalam uji klinis Fase II.

“Sekitar 80 persen pasien yang berakhir dalam kondisi kritis sedang sekarat. Di Kuba, dengan penggunaan obat-obatan ini, 80 persen dari mereka yang berakhir dalam kondisi kritis atau serius diselamatkan,” ujar Presiden Miguel Diaz-Canel pada hari Kamis dalam pertemuan yang ditayangkan di televisi pemerintah dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Baca Juga: Mulai Siapkan Era New Normal, Bupati Banyuwangi: Siap Jika Pemerintah Pusat Beri Komando

Para ilmuwan mengingatkan bahwa penelitian terkontrol plasebo yang besar diperlukan untuk menilai keamanan dan kemanjuran obat ini untuk mengobati COVID-19.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat