PIKIRAN RAKYAT - Marta Dzhumaha, seorang wanita asal Ukraina meninggalkan rumahnya di Kyiv setelah konflik Rusia-Ukraina memanas. Dia melarikan diri ke arah barat Ukraina saat invasi meningkat.
Wanita berusia 23 tahun tersebut menceritakan kisah mengerikan tentang perasaan dan kondisi yang dialami oleh para warga Ukraina saat ini.
Kyiv merupakan kota yang indah, kota sibuk dengan kehidupan yang ramai, namun berbeda kala konflik Rusia-Ukraina memanas.
Marta Dzhumaha baru saja menyelesaikan gelar master dan bekerja sebagai Humas di perusahaan teknologi untuk perawatan kesehatan. Ia juga baru saja bertunangan dengan kekasihnya sebelum invasi yang dilakukan Rusia itu terjadi.
Baca Juga: Ukraina Dibanjiri Senjata dari NATO, Disebut Mirip Saat Persenjatai Teroris di Timur Tengah
Pada Kamis 24 Februari 2022 lalu, Marta Dzhumaha terbangun pukul 5.57 pagi karena ledakan keras. Ia merasa ketakutan setengah mati. “Kami tidak merasa aman di Kyiv, jadi kami memutuskan untuk segera pergi,” katanya menerangkan.
Atas peristiwa tersebut, Marta dan keluarganya meninggalkan banyak hal dengan buru-buru, mereka menelepon seorang teman dan pergi ke luar kota.
Bersama kekhawatirannya tersebut, mereka hanya membawa kucing yang dipelihara serta mengemas satu ransel kecil berisikan dokumen, uang, dan baju hangat.
“Aku tidak percaya serangan Rusia akan terjadi,” ucap Marta Dzhumaha.