kievskiy.org

Ukraina Ditinggalkan, Jenderal AS Sebut Jika Harus Berperang Bukan dengan Rusia

Seorang warga sipil berlatih melempar bom molotov untuk mempertahankan kota, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Zhytomyr, Ukraina 1 Maret 2022.
Seorang warga sipil berlatih melempar bom molotov untuk mempertahankan kota, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Zhytomyr, Ukraina 1 Maret 2022. /REUTERS/Viacheslav Ratynskyi

PIKIRAN RAKYAT - Menyikapi operasi khusus Rusia ke Ukraina, calon komandan jenderal Komando Pusat AS, Letnan Jenderal Eric Korella, mengatakan, jika negaranya harus berperang maka bukan dengan Rusia.

Eric Korella telah memperingatkan senator, jika Rusia menginvasi Ukraina, seperti yang dikhawatirkan banyak orang, hal itu dapat menyebabkan ketidakstabilan yang lebih luas di Timur Tengah, termasuk Suriah. 

Dia menegaskan, yang menjadi ancaman nyata Amerika Serikat saat ini ada Iran dan China.

Corella lantas menjelaskan kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat, saat ini China sedang memperluas kekuatan, termasuk di negara-negara yang dibutuhkan Amerika Serikat untuk mengumpulkan intelijen tentang kegiatan ekstremis di Afghanistan.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Balap MotoGP Qatar 2022: Suzuki Menyeramkan, Marc Marquez Epic Comeback?

“Amerika Serikat menghadapi era baru persaingan strategis dengan China dan Rusia yang tidak terbatas pada satu wilayah geografis, tetapi meluas ke wilayah Timur Tengah,” kata Corilla dalam sidang komite tentang pencalonannya seperti dikutip dari skynewsarabia.com pada Sabtu, 5 Maret 2022.

Dikatakannya, AS harus lebih memprioritaskan persaingan dengan China, dan mempertahankan keterlibatan di Timur Tengah.

"Harus memprioritaskan persaingan dengan China, kita harus tetap terlibat di Timur Tengah dan Asia Tengah dan Selatan,” kata dia.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Balap MotoGP Qatar 2022: Suzuki Menyeramkan, Marc Marquez Epic Comeback?

Andai saja dirinya terpilih, maka akan mengambil alih kebijakan karena Pentagon terus mencoba mengalihkan fokusnya ke Indo-Pasifik dan menghadapi kebangkitan China dan memperkuat pertahanan melawan Rusia di Eropa. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat