kievskiy.org

Ancam Tutup Twitter Usai Cuitannya Dilabeli, Trump Kini Dituding Ingin Ubah AS seperti Tiongkok

PARA ahli hukum menuding Presiden AS Donald Trump ingin mengubah AS seperti Tiongkok yang mengatur media sosial.*
PARA ahli hukum menuding Presiden AS Donald Trump ingin mengubah AS seperti Tiongkok yang mengatur media sosial.* /AFP via The National

PIKIRAN RAKYAT - Usai cuitan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilabeli 'cek fakta' oleh Twitter, Trump mengancam akan mengatur dengan ketat atau menutup perusahaan media sosial karena dianggap bias sebagai antikonservatif.

Namun, para pakar ahli hukum menyebut langkah Trump tersebut tidak memiliki otoritas hukum untuk melakukan ancaman.

Pakar ahli hukum juga mengatakan AS bukan seperti Tiongkok, dan menuding Trump ingin mengubahnya seperti yang terjadi di Tiongkok.

Baca Juga: Ingin Buka Pariwisata secara Bertahap saat New Normal, Jokowi: Tidak Usah Tergesa-gesa 

Trump murka setelah mendapat label tautan 'cek fakta' dari Twitter. Dia menuduh platform media sosial ikut campur dalam Pemilihan Presiden 2020 dan tidak membiarkan Twitter menahan kebebasan berbicaranya.

"Partai Republik merasa bahwa platform media sosial benar-benar membungkam suara-suara konservatif," tulis Trump di Twitter.

"Kami akan sangat mengatur, atau menutupnya, sebelum kami membiarkan hal ini terjadi," tambahnya.

Baca Juga: PMI Jawa Barat Berikan Ratusan Masker kepada Wartawan Sukabumi 

Baca Juga: 7 Pedagang Reaktif Covid-19, Rapid Test Massal Dilakukan di Empat Pasar Besar 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat