kievskiy.org

Dinilai Sebarkan Virus Corona, Petugas Medis di Jepang Mendapatkan Diskriminasi

JEPANG berusaha untuk mendongkrak permintaan perjalanan domestik dengan berbagai promo menarik.*
JEPANG berusaha untuk mendongkrak permintaan perjalanan domestik dengan berbagai promo menarik.* /CHARLY TRIBALLEAU/AF

PIKIRAN RAKYAT - Saat banyak tenaga medis di seluruh dunia dianggap sebagai pahlawan dalam perang melawan COVID-19, berbeda dengan apa yang terjadi di Jepang.

Banyak perawat dan dokter di Jepang telah menghadapi diskriminasi hingga pengucilan meskipun di media sosial telah meningkat untuk mengakui kontribusi mereka.

Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Federasi Serikat Pekerja Medis Jepang, 9,9 persen dari 152 kantor di seluruh negeri menanggapi bahwa pekerja medis di yurisdiksi telah mengalami diskriminasi atau pelecehan karena pandemi virus corona.

Baca Juga: Masyarakat Laporkan Dua Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Jember: Kami Panggil Saksi dan Pelapor

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Japan Times, kasus-kasus yang terjadi termasuk pelarangan pulang kerumah oleh anggota keluarga.

Bahkan diasingkan dari staf yang bekerja di bangsal lain dan menjadi sasaran pelecehan ketika melakukan panggilan darurat.

Sebuah penelitian menemukan bahwa rumah sakit dan pekerjanya disalahkan ketika infeksi virus corona terjadi di Jepang.

Baca Juga: Disdik Jabar Buka Layanan Pengaduan dan Informasi PPDB 2020, Berikut 13 Daftar Hotlinenya

Hal tersebut mengakibatkan anak-anak dari staf rumah sakit ditolak masuk ke taman kanak-kanak dan fasilitas penitipan atau dipaksa untuk menjauh dari sekolah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat