kievskiy.org

Meksiko Catat Lebih dari 11.000 Kematian Akibat Covid-19 Saat Akan Longgarkan Pembatasan

PENGGALI kuburan menyiapkan sebuah kuburan untuk Rafael Nolasco, 54 tahun, yang meninggal dunia akibat Covid-19 , di sebuah pemakaman di Ciudad Juarez, Meksiko, Kamis, 14 Mei 2020.*
PENGGALI kuburan menyiapkan sebuah kuburan untuk Rafael Nolasco, 54 tahun, yang meninggal dunia akibat Covid-19 , di sebuah pemakaman di Ciudad Juarez, Meksiko, Kamis, 14 Mei 2020.* /ANTARA/HO REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Meksiko telah berencana melonggarkan lockdown, dengan membuka kembali kegiatan di negara itu.

Namun, fakta soal lonjakan kematian dan kasus baru pekan ini mengurangi harapan bagi perubahan besar.

Alih-alih bersiap menghadapi new normal, Meksiko malah mencatat angka total kasus yang diketahui menjadi 101.238 dan kematian menjadi 11.729, per per Kamis, 4 Juni 2020 WIB.
Pemerintahan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador sebenarnya sudah mulai membuka kembali sektor-sektor ekonomi, karena berada di bawah tekanan AS, agar bisnis bernilai miliaran dolar terus berputar, demikian lansiran Reuters.

 Baca Juga: Beberkan Keadaan Widi Mulia, Surya Saputra dan Cynthia Lamusu: Siapa pun Pasti Stres

Otoritas kesehatan Meksiko melaporkan 1.092 orang lagi meninggal akibat COVID-19, yang sejauh ini merupakan jumlah tertinggi harian di negara tersebut.

Sementara itu, jumlah total orang yang terpapar virus corona, telah melebihi 100.000 saat negara Amerika Latin itu muncul sebagai salah satu pusat utama pandemi.

Angka kematian pada Rabu waktu setempat, tercatat lebih dari dua kali lipat dibandingkan catatan sebelumnya. Jumlah harian infeksi juga sejauh ini tercatat yang paling tinggi, yaitu 3.912.

Baca Juga: PSBB Kabupaten Bogor Diperpanjang, Hotel hingga Lokasi Wisata Dibuka dengan Protokol Kesehatan

Walaupun Wakil Menteri Kesehatan Hugo Lopez-Gatell mengatakan beberapa kasus muncul beberapa hari sebelumnya.

Lopez-Gatell mengaitkan lonjakan tajam kematian itu dengan hasil komite kematian baru, yang didedikasikan untuk mengidentifikasi lebih baik kematian-kematian yang terjadi di negara itu akibat virus corona.

"Selama 20 atau 25 hari terakhir ini, berbagai kasus perlahan-lahan dimasukkan ke pencatatan karena berbagai alasan," katanya. "Komisi teknis telah secara khusus menjalankan metode pelengkap."

Baca Juga: Striker Persib Beni Okto Tak Ingin Kerja Kerasnya Sia-sia, Hal Ini Menjadi Targetnya di Liga 1 2020

Dengan jumlah tambahan pasien meninggal tersebut pada Rabu, otoritas kesehatan sebelumnya mengatakan jumlah yang sebenarnya lebih tinggi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat