PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah demonstran turun ke jalanan di Tharir Square, Baghdad, Irak untuk ikut menuntut kematian George Floyd di Minneapolis saat seorang petugas polisi menginjak lehernya.
Aksi tersebut berlangsung pada Sabtu, 6 Juni 2020, tujuh belas tahun sejak okupasi daerah oleh tentara AS di tanah Irak pada 19 Maret 2003 silam.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman France 24, rakyat Irak menyerukan dukungan sebagai bentuk solidaritas kepada para demonstran di seluruh Amerika Serikat.
Baca Juga: Setelah 6 Hari Terperosok ke Sumur, Warga Ukraina di Bali Tidak Kuat Menggerakkan Tubuhnya
Tak hanya melalui aksi nyata, rakyat Irak pun meramaikan Twitter dengan berbagai dukungan kepada George Flyod.
Seorang wanita, Alaa (20) yang ikut terjun menjadi demonstran mengatakan bahwa kerusuhan oleh kepolisian sebenarnya bukan solusi.
"Saya pikir apa yang dilakukan orang Amerika itu berani dan mereka harus marah, tapi kerusuhan bukanlah solusi," ujarnya.
Baca Juga: Persiapan Piala Dunia U-20, Wasekjen PSSI Sampaikan Hasil Rapat Terbaru dengan FIFA
Alaa termasuk dari belasan orang yang memilih membuka tenda di Tharir Square untuk melanjutkan aksi.