kievskiy.org

Bela Ukraina, Amerika Serikat ke Israel: Stop Ambil 'Uang Haram' dari Rusia

Menteri Luar Negeri AS untuk urusan politik sekaligus mantan duta besar PBB untuk NATO, Victoria Nuland mendesak Israel agar ikut memberikan sanksi kepada Rusia dan berhenti menerima uang.
Menteri Luar Negeri AS untuk urusan politik sekaligus mantan duta besar PBB untuk NATO, Victoria Nuland mendesak Israel agar ikut memberikan sanksi kepada Rusia dan berhenti menerima uang. /Reuters/Gleb Garanich

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah invasi yang sedang berlangsung ke Ukraina, Amerika Serikat mendesak Israel untuk tegas terhadap Rusia dan berhenti menerima sesuatu yang disebutnya 'uang haram' dari Rusia.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat urusan politik sekaligus mantan duta besar PBB untuk NATO, Victoria Nuland menginginkan agar negara-negara demokrasi di dunia bergabung dengan Barat untuk memberi sanksi kepada Rusia.

"Apa yang kami minta adalah agar setiap demokrasi di seluruh dunia bergabung dengan kami dalam sanksi ekonomi dan ekspor yang telah kami jatuhkan kepada Putin," kata Victoria Nuland dikutip Pikiran Rakyat.com dari Independent pada 14 Maret 2022.

Sejauh ini, Israel belum bergabung dengan AS dan Uni Eropa dalam menjatuhkan sanksi keras terhadap Vladimir Putin dan kroni-kroninya, atau dalam memberikan bantuan militer ke Ukraina.

Baca Juga: Tersiar Video Pria Usul Hapus 300 Ayat Al-Qur'an ke Menag Yaqut: Pemicu Hidup Radikal

Sebaliknya, negara tersebut diklaim telah berusaha untuk menetralkan hubungannya dengan Ukraina dan Rusia.

"Anda (Israel) tidak ingin menjadi tempat berlindung terakhir bagi uang haram yang memicu Putin untuk berperang," ucapnya.

Perdana menteri Israel, Naftali Bennett menjadi pemimpin asing pertama yang bertemu dengan Vladimir Putin sejak perang dimulai. Ia pergi ke Rusia pada Sabtu, 12 Maret 2022.

Bahkan, Bennett juga mendesak Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky untuk menerima persyaratan Rusia dalam gencatan senjata, yang berarti secara resmi harus menyerahkan wilayah timur Ukraina ke Rusia dan batalkan tujuannya bergabung dengan NATO.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat