kievskiy.org

Mantan PM Malaysia Lontarkan Sindiran, Akan Dirikan Partai 'Apa Aku Dapat' yang Bertujuan Memperkaya

Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad.*
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad.* / Instagram @chedetofficial

PIKIRAN RAKYAT - Mahathir Mohamad memberikan sindiran bahwa dia akan mendirikan Partai Apa Aku Dapat atau Partai AAD.

Mantan Perdana Menteri Malaysia itu telah diberhentikan dari anggota Partai Pribumi Malaysia Bersatu (Bersatu).

Mahathir Mohamad mengklaim dirinya masih sah menjadi Ketua Bersatu dan mengatakan bahwa orang Melayu suka mendirikan partai politik.

Baca Juga: Dampak Pandemi Virus Corona, FIFA Perbolehkan Bursa Transfer Dibuka Sebelum Kompetisi Berakhir

"Saya berencana untuk mendirikan sebuah partai politik. Banyak orang Melayu suka mendirikan partai politik. Dahulu saya mendirikan Partai Pribumi Bersatu Malaysia. Sekarang parti sudah terpecah dua," katanya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Untuk itu, Mahathir Mohamad menyatakan ingin mendirikan satu lagi partai politik Melayu yang bertujuan memperkaya orang Melayu.

"Nama partai ini ialah Parti AAD atau 'Partai Apa Aku Dapat', tujuan partai ini adalah memperkaya orang Melayu yang belum dapat," katanya.

Baca Juga: Menangis Peluk Aurel dan Azriel, Raul Lemos: Kalian Tidak Sayang, Om Tidak Sakit Hati

Dia mengatakan caranya adalah melantik sebagai pegawai dalam badan-badan yang akan didirikan khusus untuk memenuhi hasrat memberi pendapatan yang lumayan kepada mereka yang belum mendapat dan yang ingin dapat banyak lagi.

"Undangan siapa yang belum mendapatkan bisa membuat permohonan untuk jadi anggota, atau presiden, Wakil Presiden dan lain-lain. Iuran tidak perlu," katanya.

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dikeluarkan dari keanggotaan Partai Bersatu.

Baca Juga: Salat Jumat Perdana di Masjid Raya Bandung Hanya Diikuti Sekitar 2.000 Orang

Hal tersebut tertuang dalam surat pengurus Partai Bersatu yang ditujukan ke Mahathir yang beralamatkan di Yayasan Kepemimpinan Perdana, Putrajaya, Kamis (28/5).

Surat dengan perihal kedudukan keanggotaan sebagai anggota Partai Bersatu di bawah pasal 10.2.2 dan 10.2.3 undang-undang partai tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Partai Bersatu, Kapten Muhammad Suhaimi Bin Yahya dengan tembusan Presiden dan Sekjen Partai Bersatu.

Surat pada 15 Mei 2020 itu menginformasikan kedudukan kursi Mahathir di parlemen adalah di blok yang tidak mendukung pemerintah Perikatan Nasional yang dipimpin Perdana Menteri Muhyiddin Yassin merangkap Presiden Partai Bersatu.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat