kievskiy.org

Jawab Protes Kebrutalan Polisi dengan Pelarangan Mencekik, Justru Kini Polisi yang Gelar Unjuk Rasa

Polisi pasukan khusus Perancis mengamankan wilayah lokasi terjadinya baku tembak di Saint-Denis, dekat Paris, Perancis, Rabu 18 November, dalam operasi menangkap buronan tersangka serangan Jumat lalu di ibukota Perancis.
Polisi pasukan khusus Perancis mengamankan wilayah lokasi terjadinya baku tembak di Saint-Denis, dekat Paris, Perancis, Rabu 18 November, dalam operasi menangkap buronan tersangka serangan Jumat lalu di ibukota Perancis. /ANTARA/Reuters/Christian Hartmann

PIKIRAN RAKYAT - Menjawab protes massa yang berunjuk rasa terhadap aksi brutal polisi, pemerintah Prancis akhirnya melarang teknik mencekik leher untuk membatasi gerak-gerik tersangka.

Akan tetapi pelarang mencekik leher untuk membatasi gerak-gerik tersangka ini ditentang serikat polisi di Prancis.

Sebelumnya, massa di Prancis turun ke jalan setelah adanya korban yang diduga disiksa polisi, ditambah kematian seorang warga kulit hitam di Amerika Serikat, George Floyd, yang tewas setelah diinjak lehernya oleh polisi.

Baca Juga: Di Tengah Penularan Covid-19,Lebih dari 1.000 warga Filipina Berunjuk Rasa saat Perayaan Kemerdekaan

Usai aksi massa besar itu, bergilir, kini justru polisi yang melakukan protes atas jawaban pemerintah atas unjuk rasa besar kebrutalan polisi di negaranya.

Beberapa serikat polisi di Paris, Jumat 12 Juni 2020, memarkirkan puluhan kendaraan di halaman Arc de Triomphe, sebelum lanjut berpawai ke depan Istana Kepresidenan, Champs Elysees. Satu poster tertempel di kendaraan yang berisi tulisan: "Tanpa Polisi, Tidak Ada Perdamaian".

Beberapa gambar yang dibawa massa aksi memperlihatkan polisi terluka diserang massa saat bertugas. Dalam gambar itu, ada tulisan: "Siapa yang membunuh siapa?"

Baca Juga: Pemkot Bandung Gelar Rapid Test di 3 Pasar Tradisional yang Miliki Kasus Positif Covid-19

Unjuk rasa tersebut digelar setelah adanya pertemuan antara serikat polisi dengan Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner. Pertemuan itu bertujuan meredakan kemarahan polisi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat