kievskiy.org

Turki dan Hongaria Melawan Seruan NATO dan AS untuk 'Perang Total' dengan Rusia

Ilustrasi invasi Rusia ke Ukraina. Pejuang relawan Ukraina mengaku siap melindungi Kota Kyiv dari serangan yang dilakukan oleh pasukan Rusia yang semakin merapatkan wilayahnya.
Ilustrasi invasi Rusia ke Ukraina. Pejuang relawan Ukraina mengaku siap melindungi Kota Kyiv dari serangan yang dilakukan oleh pasukan Rusia yang semakin merapatkan wilayahnya. /Reuters/Viacheslav Ratynskyi

PIKIRAN RAKYAT - Keputusan Turki dan Hongaria yang tetap bekerja sama dengan Rusia mendapat kecaman dari NATO dan AS.

Dua negara tersebut dinilai NATO dan AS hanya mengejar kepentingan warganya sendiri, daripada ikut menghancurkan Rusia melalui serangkaian sanksi ekonomi.

Di saat "perang total" NATO dan AS dengan memberi banyak sanksi pada Rusia, mereka benar-benar dikejutkan dengan keputusan terbaru Ankara.

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengatakan pada Sabtu, 26 Maret 2022, bahwa Rusia akan bebas melakukan kegiatan komersial di Turki.

Baca Juga: Volodymyr Zelensky Desak NATO Kirim 1 Persen Pesawat-Tank ke Ukraina: Kami Tidak Minta Lebih

“Jika oligarki Rusia atau warga Rusia manapun ingin mengunjungi Turki, tentu saja mereka bisa,” kata Cavusoglu menanggapi pertanyaan yang diberikan saat konferensi internasional di Forum Doha.

“Apakah oligarki ini dapat melakukan bisnis apapun di Turki, maka tentu saja. Karena itu legal dan tidak bertentangan dengan hukum internasional, saya akan mempertimbangkannya,” ucapnya lagi.

Cavusoglu telah memberikan indikasi bahwa warga negara Rusia tidak akan menghadapi hambatan tambahan untuk usaha komersial di Turki.

Turki adalah anggota NATO, yang telah menolak untuk memberikan sanksi kepada warga Rusia atau menutup wilayah udaranya untuk pesawat Rusia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat