kievskiy.org

Imbas Invasi ke Ukraina, Rusia Akui Hubungannya dengan China Semakin Mesra

Ilustrasi. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan bahwa hubungan negaranya dengan China sedang berada di tingkat yang tertinggi setelah terjadinya krisis Ukraina.
Ilustrasi. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan bahwa hubungan negaranya dengan China sedang berada di tingkat yang tertinggi setelah terjadinya krisis Ukraina. /Reuters/Florence Lo Reuters/Florence Lo

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov pada 28 Maret 2022 mengatakan bahwa hubungan negaranya dengan China sedang berada di tingkat yang tertinggi.

Semakin hari hubungan Rusia dengan China dinilai semakin erat setelah terjadinya krisis di Ukraina.

Ada saat di mana negara-negara Barat berusaha untuk mengisolasi Rusia dengan berbagai sanksi berat yang belum pernah terjadi sebelumnya atas nama membela Ukraina.

Namun, China sudah berulang kali menyuarakan protes terhadap sanksi tersebut serta akan mempertahankan pertukaran ekonomi dan perdagangan yang normal dengan Rusia.

Baca Juga: 6 Insiden Piala Oscar yang Paling Dikenang, Tak Cuma Soal Will Smith Tampar Chris Rock

Hingga saat ini, China tidak mengecam atau mengutuk perbuatan Rusia yang telah melakukan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022.

Sikap China tersebut ramai diperbincangkan banyak orang di dunia yang penasaran dengan alasan negaranya yang tidak mengecam perbuatan Rusia terhadap Ukraina.

Akhirnya, Alasan China tidak mengecam Rusia diungkap oleh Duta Besar China untuk Amerika Serikat, Qin Gang.

Baca Juga: Rusia Makin Melemah dalam Sebulan Pertempuran, Serangan Sia-Sia hanya Pulang Membawa Jasad Tentara

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat