kievskiy.org

Gelagat Rusia Dicurigai Usai Negosiasi, Inggris Ingin Vladimir Putin Tarik Total Pasukannya di Ukraina

Setelah negosiasi perdamaian, Rusia masih diragukan karena belum menarik seluruh pasukannya dari Ukraina.
Setelah negosiasi perdamaian, Rusia masih diragukan karena belum menarik seluruh pasukannya dari Ukraina. /Pers kepresidenan via Reuters/Murat Cetinmuhurdar

PIKIRAN RAKYAT - Rusia telah berjanji untuk secara drastis mengurangi aktivitas militernya di Ukraina utara sebagai upaya memajukan pembicaraan damai.

Menanggapi sikap Rusia, para ahli dan diplomat Barat menyatakan kecurigaannya bahwa langkah tersebut hanya sekadar taktik untuk menutupi kemundurannya di medan tempur.

Wakil menteri pertahanan Rusia, Alexander Fomin mengatakan bahwa setelah pembicaraan di Turki, Rusia ingin meningkatkan rasa saling percaya.

Selain itu, Rusia juga ingin menciptakan kondisi yang baik untuk negosiasi di masa depan dan mencapai tujuan akhir penandatanganan kesepakatan damai dengan Ukraina.

Baca Juga: Aturan Baru Kementerian Keuangan, Semua Hadiah Pembalap MotoGP Disita Pemerintah untuk Dilelang?

Rusia berjanji untuk mengurangi serangan brutalnya ke arah Kiev dan Chernihiv.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidatonya bahwa ada sinyal damai dari Rusia ketika negosiasi. Namun, Rusia dinilai belum meredam aktivitas militernya.

"Bisa kami katakan bahwa ada sinyal positif yang kami terima dari pembicaraan itu tetapi mereka (Rusia) tidak meredam ledakan peluru Rusia," kata Zelensky dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian pada Rabu, 30 Maret 2022.

Di sisi lain, Zelensky juga mengakui bahwa masih ada kemungkinan Rusia menyerang lagi sehingga pertahanan Ukraina tidak akan dikurangi.

Baca Juga: Pembelian Pesawat Tempur dari Rusia Jadi Polemik, Kasau Fadjar Prasetyo Buka Suara

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat