kievskiy.org

Perjalanan dan Eskalasi Konflik Yaman dari 1990 hingga 2022

Perjalanan dan Eskalasi Konflik Yaman dari 1990 hingga 2022
Perjalanan dan Eskalasi Konflik Yaman dari 1990 hingga 2022 /Pixabay/David_Peterson

PIKIRAN RAKYAT – Proses jatuhnya Yaman ke dalam konflik terjadi selama bertahun-tahun. Gencatan senjata pada 1 April 2022 merupakan kemajuan besar dalam beberapa tahun terakhir.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, berikut eskalasi konflik Yaman apabila ditarik berdasarkan garis waktu.

1990, penyatuan Yaman utara dan selatan membentuk satu negara di bawah Presiden Ali Abdullah Saleh.

1994, terjadi perang saudara antara utara dipimpin Houthi dan selatan yang dikepalai oleh Saleh.

Baca Juga: Gara-gara Berebut Harta Warisan, Keluarga Sarankan Bongkar Makam Dorce Gamalama

2003-2009, kelompok Houthi di utara memprotes marginalisasi sekte Muslim Syiah Zaydi setempat dan berperang enam kali dengan pasukan Saleh serta Arab Saudi.

2011, Protes Musim Semi Arab merongrong pemerintahan Saleh, menyebabkan perpecahan militer dan memungkinkan al Qaeda (AQAP) merebut wilayah di timur.

2012, Saleh mundur untuk transisi politik, didukung negara-negara Teluk. Lalu Abd-Rabbu Mansour Hadi menjadi presiden sementara dan mengawasi dialog nasional untuk merancang konstitusi federal yang lebih inklusif.

Baca Juga: Penyebab Cristiano Ronaldo Absen di Laga Manchester United vs Leicester City Semalam

2013-2014, AQAP melancarkan serangan di seluruh Yaman. Saleh dan sekutunya merusak transisi politik. Houthi merebut Sanaa pada September 2014 dibantu Saleh, sehingga ia menuntut pembagian kekuasaan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat