kievskiy.org

Pengkritik di Medsos Dibungkam, Utang Menumpuk hingga Kisruh Pajak Picu Kerusuhan di Sri Lanka

Bendera Sri Lanka.
Bendera Sri Lanka. /Freepik/natanaelginting

PIKIRAN RAKYAT - Protes yang berujung pada pengerahan aksi massa terjadi di Sri Lanka. Unjuk rasa ini membuat situasi negara tersebut dalam kondisi genting.

Protes solidaritas pun digelar di berbagai belahan dunia selama akhir pekan ini, termasuk di kota Melbourne, Australia, rumah bagi mayoritas diaspora Sri Lanka.

Kekurangan mata uang asing yang kritis telah membuat Sri Lanka berjuang untuk membayar utang luar negerinya yang membengkak sebesar 51 miliar dolar AS.

Dengan pandemi Covid-19 yang menghilangkan pendapatan vital dari pariwisata dan pengiriman uang, mereka tak mampu lagi membayar utang.

Baca Juga: AS Disebut Tahu Skenario Pembantaian di Bucha, Rusia Sulit Percaya Lihat Rekaman Mayat Bergerak

Krisis juga membuat negara yang bergantung pada impor ini tidak mampu membayar, bahkan untuk kebutuhan pokok.

Kekurangan solar telah memicu kemarahan di seluruh Sri Lanka dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan protes di SPBU kosong, dan pelayanan listrik telah memberlakukan pemadaman 13 jam untuk menghemat bahan bakar.

Banyak ekonom juga mengatakan krisis telah diperburuk oleh salah urus pemerintah, akumulasi pinjaman selama bertahun-tahun dan pemotongan pajak yang keliru.

Sri Lanka sedang bernegosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk bailout.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat