kievskiy.org

Warga Keturunan Indonesia perkuat Hubungan Indonesia- Sri Lanka

Sri Lanka.
Sri Lanka. /Pixabay/OpenClipart-Vectors

PIKIRAN RAKYAT - Hubungan Diplomatik Indonesia-Sri Lanka yang menginjak 70 tahun pada tahun 2022 ini. pemerintah kedua negara terus berupaya untuk meningkatkan kerja sama dan menindaklanjuti komitmen politik yang dicapai pada tahun sebelumnya. Hubungan dan kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang tampak semakin menguat dan terus dikembangkan oleh kedua negara.

Dalam rangka 70 tahun tersebut, Duta Besar RI, Dewi Gustina Tobing melakukan pertemuan one-on-one dengan Menteri Luar Negeri Sri Lanka, Prof. G.L. Peiris, membahas isu-isu utama yang memerlukan tindak lanjut bagi peningkatan kerja sama bilateral, terutama di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi, serta people-to-people yang berlangsung pada hari senin tanggal 24 Januari 2022 di kantor Menlu Sri Lanka.

Dalam konteks people-to-people contact, telah dibentuk Sri Lanka-Indonesia Friendship Association (SLIFA) dan Sri Lanka Malay Confederation (SLAMAC) dan juga Sri Lanka Malay Association( SLMA). Melansir dari laman KBRI Kolombo. Pada tanggal 5 Desember bertempat di KBRI Colombo, Duta Besar RI Dewi Gustina Tobing menerima dua kunjungan warga Sri Lanka keturunan Indonesia yaitu pada pagi hari Dr. Zameer Careem, Boad Director of Centre for Policy Alternative dan Consultant for MTV Channels (PVT) Ltd, serta sebagai penulis buku tentang orang melayu Sri Lanka keturunan Indonesia dan sore harinya menerima Mr. Rilwan Lantra, Presiden Sri Lanka Malay Association (SLMA) beserta beberapa pengurus. Pada pertemuan, Dr. Zameer Careem menyampaikan telah menulis dan menerbitkan dua buku tentang sejarah orang melayu Sri Lanka berasal dari Indonesia.

Dr. Zameer Careem dan Presiden SLMA menegaskan bahwa orang melayu Sri Lanka merupakan salah satu etnis minoritas di Sri Lanka yang berjumlah sekitar 40.000 orang yang sebagian besar berasal dari Indonesia. Untuk mempertahankan budaya melayu Sri Lanka, warga melayu Sri Lanka membentuk organisasi melayu (Sri Lanka Malay Association/SLMA) pada tanggal 22 Januari 1922.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio, dan Sagitarius 30 Januari 2022: Cobalah untuk Menghibur Pasanganmu

Menginjak ​​usia yang ke-70 tahun dalam hubungan bilateral Indonesia- Sri Lanka tahun 2022, beberapa upaya dalam penguatan hubungan diplomatik kedua negara dilakukan, tidak hanya dalam ekonomi namun juga dalam interaksi masyarakat atau people to people contact, dengan adanya Sri Lanka-Indonesia Friendship Association, Sri Lanka Malay Confederation dan Sri Lanka Malay Association menjadi sarana yang baik dalam upaya meningkatkan interaksi dan pengenalan kebudayaan dan harapan pada tahun ini mereka dapat berpartisipasi atau berperan aktif pada perayaan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia- Sri Lanka.

Baca Juga: Ganjar Pranowo: Pengusaha Senior dan Perintis Harus Berkolaborasi Bangkit dari Pandemi

Selain meningkatkan sosial budaya, peran komunitas atau warga keturunan Indonesia dapat meningkatkan promosi budaya, ekonomi dan pariwisata Indonesia di Sri Lanka dan penerbitan dua buku tentang sejarah orang melayu Sri Lanka berasal dari Indonesia menjadi salah satu literatur yang berguna baik untuk Indonesia maupun Sri Lanka baik generasi sekarang maupun yang akan datang tentang asal usul atau sejarah warga Sri Lanka keturunan Indonesia.***

Eman Hermawan Relawan Forum East Asia-Latin America Cooperation (FEALAC).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat