kievskiy.org

Angin Segar untuk Penetrasi Produk Indonesia ke India

Ilustrasi UMKM.
Ilustrasi UMKM. /Pixabay/TheUjulala

PIKIRAN RAKYAT - India merupakan salah satu pasar potensial produk Hot-Rolled Flat Products Of Alloy Or Non-Alloy Steel HRFPANA dengan pangsa pasar sebesar 5,8 persen dari total ekspor HRFPANA pada tahun 2020. 

Pada tahun 2021 Nilai ekspor HRFPANA ke India sebesar USD 5,9 juta, nilai ini turun 81 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar USD 31,4 juta. Di awal tahun 2022 ini Pemerintah India mengumumkan jika produk HRFPANA berhasil bebas bea masuk anti-dumping (BMAD) ke India.

Melansir dari keterangan tertulis Kementerian Perdagangan pada 21 Januari 2022.

Ekspor produk hot-rolled flat products of alloy or non-alloy steel (HRFPANA) Indonesia berhasil bebas bea masuk anti-dumping (BMAD) ke India. Hal ini dikarenakan Kementerian Keuangan India menolak rekomendasi Otoritas Anti-Dumping India yaitu Directorate General Trade Remedies (DGTR) atas perpanjangan BMAD produk HRFPANA, yang salah satunya berasal dari Indonesia. Pembatalan BMAD produk HRFPANA ini berdasarkan keputusan Kementerian Keuangan India melalui Tax Revenue Unit (TRU). 

Baca Juga: Aurel Hermansyah Mulai Kontraksi, Atta Halilintar Sudah Siaga Antar Istri Lahiran?

Ketetapan tersebut berdasarkan keputusan Kementerian Keuangan India melalui TRU dalam Office Memorandum yang dikeluarkan pada 4 Januari 2022. Setelah mempertimbangkan rekomendasi final findings DGTR, Pemerintah India memutuskan untuk tidak menerima rekomendasi tersebut, sehingga perpanjangan BMAD untuk produk HRFPANA yang antara lain berasal dari Indonesia tidak diteruskan.

“Indonesia menyambut baik keputusan Pemerintah India yang tidak menerima rekomendasi DGTR untuk memperpanjang penerapan BMAD atas produk HRFPANA. Penolakan Kementerian Keuangan India atas rekomendasi perpanjangan BMAD oleh DGTR tersebut merupakan peluang yang cukup baik bagi eksportir Indonesia untuk kembali meningkatkan ekspor produk baja ke India,” kata Mendag Lutfi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai ekspor HRFPANA ke India pada 2021 sebesar USD 5,9 juta. Nilai ini turun 81 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar USD 31,4 juta.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana mengungkapkan, Pemerintah India telah mengambil keputusan yang tepat untuk tidak memperpanjang pengenaan BMAD produk HRFPANA yang direkomendasikan DGTR.

Baca Juga: Mayang Habiskan Rp80 Juta demi Perawatan Wajah, Rivaldi Pangling: Bibirnya Makin Seksi

“Langkah Pemerintah India diharapkan dapat meningkatkan daya saing ekspor produk HRFPANA ke India,” kata Wisnu Wisnu menjelaskan, penyelidikan sunset review dalam rangka perpanjangan pengenaan BMAD produk HRFPANA sudah berjalan selama lebih dari 9 bulan sejak diinisiasi pada 31 Maret 2021. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat