kievskiy.org

Lonjakan Kasus Covid-19 di Shanghai China Muncul Usai Tes Massal, Lockdown Diperpanjang

Ribuan tenaga medis berkeliaran di Kota Shanghai China untuk menanggulangi lonjakan kasus Covid-19.
Ribuan tenaga medis berkeliaran di Kota Shanghai China untuk menanggulangi lonjakan kasus Covid-19. /Reuters/Aly Song

PIKIRAN RAKYAT - Pusat Keuangan Utama China di Shanghai memperpanjang pembatasan transportasi dan lockdown penuh pada Selasa, 5 April 2022.

Keputusan ini diambil setelah tes Covid-19 dilakukan di seluruh kota dan melihat adanya lonjakan kasus baru.

Setelah mencoba pendekatan penanganan Covid-19 secara berkala untuk meminimalisir gangguan ekonomi, pekan lalu Shanghai memberlakukan lockdown 2 tahap.

Mulanya, lockdown akan diberlakukan hingga Selasa, 5 April 2022, namun kemudian diperpanjang hingga waktu yang belum bisa ditentukan.

Baca Juga: Update Transfer Persib Bandung: Supardi Nasir Resmi Berpisah Setelah 8 Tahun Berseragam Pangeran Biru

Pihak berwenang mengumumkan pada Senin malam, pembatasan lebih lanjut akan diberlakukan di jaringan transportasi kota, dengan ditangguhkannya mayoritas jalur kereta bawah tanah.

Atas kebijakan lockdown dan pengujian massal ini, banyak masyarakat yang menilai pemerintah Shanghai kejam.

"Yang paling mencolok di Shanghai adalah kesulitan pihak berwenang dalam mengelola logistik, terutama kondisi di fasilitas karantina terpusat," kata Michael Hirson, analis China di konsultan Eurasia Group, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Baca Juga: Jurnalis AS Bongkar Kode Khusus Operasi Pembersihan Bucha Ukraina, Motif Dalang 'Pembantaian' Terungkap

"Mengingat Shanghai memiliki pemerintahan yang sangat cakap, masalah akan timbul justru bagi pemerintah daerah di seluruh China. Selain belum punya kapasitas setinggi itu, mereka juga pasti kekurangan SDM akibat kasus yang melonjak," ujarnya lagi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat