PIKIRAN RAKYAT - Resimen Azov Ukraina mengatakan pada 11 April 2022, bahwa Rusia telah menggunakan zat beracun terhadap pasukan Ukraina di Mariupol, sebuah pelabuhan yang terkepung di Laut Azov.
Pemimpin Azov, Andriy Biletsky mengatakan bahwa tiga orang memiliki tanda-tanda keracunan bahan kimia.
Meski tanda-tanda bahan kimia sangat terdeteksi, tadi dia menambahkan tidak ada konsekuensi jangka panjang bagi kesehatan mereka.
Klaim tersebut menyusul seruan proksi Rusia di Donbas untuk menggunakan senjata kimia melawan Azov.
Baca Juga: Terbongkar! Militer Kanada Latih Batalyon Azov neo-Nazi Bersama 33.346 Prajurit Ukraina
Jika dikonfirmasi, ini adalah penggunaan senjata kimia pertama yang diketahui oleh Rusia selama agresinya terhadap Ukraina.
Para pemimpin Barat telah berjanji untuk meningkatkan tanggapan mereka terhadap agresi Rusia jika terjadi serangan kimia.
Mereka mengatakan, dalam beberapa hari terakhir langit Mariupol dikuasai banyak drone pembawa zat kimia berbahaya.
"Bahwa zat beracun telah didistribusikan oleh drone. Korbannya mengalami sesak napas dan ataksia vestibulocerebellar," kata resimen Azov.