kievskiy.org

Negosiator Ukraina Ajukan Perundingan Tanpa Syarat untuk Selamatkan Warga Mariupol

Prajurit Ukraina beristirahat di pos militer, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di wilayah Kharkiv, Ukraina 20 April 2022.
Prajurit Ukraina beristirahat di pos militer, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di wilayah Kharkiv, Ukraina 20 April 2022. /Reuters/Serhii Nuzhnenko REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Ukraina telah memasuki hari ke-56 berada dalam invasi Rusia, di mana kali ini seorang negosiator mengaku ingin mengadakan perundingan tanpa syarat.

Ini terjadi karena situasi Mariupol makin terkepung, sehingga negosiator Ukraina merasa perlu menyelamatkan orang-orang yang terluka itu.

Diketahui, Mariupol sedang dalam fokus invasi Rusia, di mana pasukan Vladimir Putin begitu berhasrat mengambil alih kota pelabuhan untuk meningkatkan semangat peperangan itu.

Untuk itu, salah seorang negosiator Ukraina merasa perlu mengadakan perundingan khusus untuk wilayah Mariupol itu.

Baca Juga: Andai Rusia Setop Serangan Militer, Ukraina Masih Harus Bertempur dengan Utang Senjata AS dan Barat

"Ya. Tanpa syarat apa pun. Kami siap mengadakan 'putaran khusus negosiasi' di Mariupol," kata negosiator Ukraina, Mykhailo Podolyak dalam akun Twitter-nya.

"Satu lawan satu. Dua lawan dua. Untuk menyelamatkan orang-orang kita, Azov, militer, warga sipil, anak-anak, yang hidup & yang terluka. Semuanya. Karena mereka milik kita. Karena mereka ada di hatiku. Selamanya," ujar Mykhailo menjelaskan.

Hal yang sama juga disampaikan negosiator Ukraina lainnya, David Arakhamia yang mengatakan keinginan mengadakan perundingan khusus membahas situasi Mariupol.

"Siap tiba di Mariupol untuk mengadakan pembicaraan dengan pihak Rusia mengenai evakuasi garnisun militer dan warga sipil kami," ujar David Arakhamia dalam pernyataan di Telegram resmi.

Baca Juga: Janji Rusia ke Ukraina, Perang Berhenti jika NATO Angkat Kaki

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat