kievskiy.org

Menguji Ketangguhan Diplomasi Indonesia Saat Perang Rusia dan Ukraina Mengancam G20

Agenda utama presidensi G20 Indonesia sebagaimana arahan Presiden RI mengerucut pada 3 bidang yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi digital dan transisi energi.
Agenda utama presidensi G20 Indonesia sebagaimana arahan Presiden RI mengerucut pada 3 bidang yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi digital dan transisi energi. /Dok. G20

PIKIRAN RAKYAT - Negara-negara Barat dan Amerika Serikat mengancam acara G20 jika Rusia masih dilibatkan.

AS dan negara Barat masih mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, dan meminta Indonesia sebagai tuan rumah untuk melarang Rusia masuk dalam KTT G20 pada November 2022 di Bali.

Untuk menengahi hal itu, Indonesia 'berkonsultasi' dengan anggota G20 lainnya di tengah meningkatnya seruan agar melarang Rusia menghadiri pertemuan puncak forum ekonomi November di Bali.

Beberapa anggota kelompok antar-pemerintah dari 19 negara dan Uni Eropa telah mengancam akan memboikot acara tersebut jika Presiden Rusia Vladimir Putin dan delegasi dari Moskow diizinkan untuk hadir.

Baca Juga: AS, Inggris, dan Kanada Walk Out dari Pertemuan G20 karena Kehadiran Rusia

“Sayangnya, ini adalah nasib Presiden Jokowi,” kata dosen hukum internasional dan wakil dekan fakultas hukum di Universitas Katolik Santo Thomas di Medan, Indonesia, Kosman Samosir mengatakan kepada Al Jazeera.

Kosman mengatakan, pertemuan G20 harus terjadi, dan Indonesia harus menghadapi kemungkinan pengusiran delegasi atau adanya boikot dan pertemuan gagal.

“Tentu saja ini harus terjadi sekarang, ketika Indonesia menjadi presiden, dan harus menghadapi kemungkinan pengusiran Rusia atau anggota berisiko memboikot dan seluruh forum gagal,” kata Kosman.

Menurut Angelo Abil Wijaya, kepala manajemen proyek dan penelitian di Y20 Indonesia, kelompok keterlibatan pemuda resmi untuk KTT Pemimpin G20, taruhannya tidak bisa lebih tinggi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat