PIKIRAN RAKYAT - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa negaranya tidak dapat menerima kesepakatan dengan Rusia jika kemungkinannya pasukan Rusia tetap berada di wilayah Ukraina.
Terkait perkataannya itu, Zelensky mengatakan pasukan Ukraina telah menghentikan serangan Rusia dalam apa yang dia gambarkan sebagai tahap pertama konflik.
Pada tahap kedua, Ukraina akan mengusir pasukan Rusia dari wilayahnya, dan pada tahap ketiga akan bergerak untuk sepenuhnya memulihkan integritas teritorial mereka.
Baca Juga: Belarus Gelar Latihan Tempur Berskala Besar, Diduga Bakal Kirim Pasukan untuk Bantu Rusia di Ukraina
Zelensky mengatakan dia tidak akan menerima kesepakatan gencatan senjata yang bisa memungkinkan pasukan Rusia tetap di posisi mereka saat ini.
Selain itu, Zelensky bersikeras bahwa negaranya tidak akan menerima konflik yang membeku, tetapi kemudian ia tidak memberikan rincian lebih lanjut saat berbicara di KTT Dewan CEO Wall Street Journal pada Rabu, 4 Mei 2022.
Dia menyatakan bahwa kondisi ini seakan membuat Ukraina akan ditarik ke dalam sebuah rawa diplomatik. Seperti halnya perjanjian damai untuk Ukraina Timur yang ditengahi oleh Prancis dan Jerman pada tahun 2015 lalu.
Baca Juga: Hendak Cari Suaka di Negara Lain, Pengungsi Ukraina Desak Amerika Serikat Buka Pintu Perbatasan
Pada tahun 2014, Rusia mencaplok Semenanjung Krimea, Ukraina dan memberikan dukungannya di balik pemberontakan separatis di wilayah Donbas, jantung industri timur Ukraina.