kievskiy.org

Bukan Big Data, Joe Biden Digugat atas Tuduhan Kolusi Big Tech

Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. /Reuters/Kevin Lamarque

PIKIRAN RAKYAT - Jaksa Agung dari negara bagian Amerika Serikat (AS) yang dipimpin Partai Republik, Missouri dan Louisiana, mengajukan gugatan terhadap pemerintahan Joe Biden terkait "Big Tech".

Kejaksaan dua negara itu menuduh pejabat tinggi, termasuk Joe Biden telah melakukan kolusi dengan perusahaan media sosial untuk menyensor dan menyembunyikan informasi tentang sejumlah berita besar selama dua tahun terakhir.

Di antara pejabat yang disebut sebagai pelaku adalah Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki dan Kepala Penasihat Medis Presiden Dr. Anthony Fauci.

Dua orang ini disebut memberikan intervensi yang tidak pada tupoksinya dan atau bekerja sama dengan sejumlah perusahaan Teknologi Besar seperti Meta, Twitter, dan YouTube untuk menyembunyikan informasi terkait kontroversi laptop Hunter Biden, asal usul Covid-19, dan keamanan negara.

Baca Juga: Amber Heard Seret Nama James Franco dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Johnny Deep

Baca Juga: Lepas dari Genggaman Orang Tua, Bocah 9 Tahun Meninggal Dunia Tenggelam di Air Terjun Green Canyon Karawang

Jaksa Agung Missouri Eric Schmitt dan Jaksa Agung Louisiana Jeff Landry mengklaim bahwa pemerintahan Joe Biden melakukan kolusi dengan kedok memerangi misinformasi.

"Setelah mengancam dan membujuk platform media sosial selama bertahun-tahun untuk menyensor sudut pandang dan pembicara yang tidak disukai oleh Kiri, pejabat senior pemerintah di Cabang Eksekutif telah pindah ke fase kolusi terbuka dengan perusahaan media sosial untuk menekan pembicara, sudut pandang, dan konten yang tidak disukai pada platform media sosial dengan kedok Orwellian untuk menghentikan apa yang disebut 'disinformasi', 'misinformasi', dan 'malinformasi'," kata gugatan tersebut.

"Kami tidak akan tinggal diam sementara Administrasi Biden mencoba menginjak-injak hak Amandemen Pertama orang Missouri dan Amerika," kata Eric Schmitt, dikutip dari Russia Today pada Jumat, 6 Mei 2022.

Di antara kasus yang diajukan dalam pengarsipan adalah keputusan Twitter untuk menonaktifkan berbagi cerita New York Post 2020 seputar konten laptop Hunter Biden yang ditemukan dari Delaware.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat