kievskiy.org

Usai Dilarang Mengemudi, Taliban Perintahkan Perempuan Afghanistan Pakai Burqa di depan Umum

Ilustrasi pakaian burqa.
Ilustrasi pakaian burqa. /Pixabay/jürgen Scheffler Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Afghanistan di bawah kekuasaan Taliban kembali membuat aturan baru untuk membatasi perempuan di negara itu.

Taliban secara tegas memerintahkan perempuan Afghanistan mengenakan burqa yang menutupi seluruh badan di depan umum.

Adapun aturan baru untuk Afghanistan wajib mengenakan burqa itu, berlaku mulai hari ini, Sabtu, 7 Mei 2022.

Ini disampaikan langsung oleh Pemimpin Tertinggi Afghanistan yang juga kepala Taliban, Hibatullah Akhundzada.

Baca Juga: Cerita Seorang Istri di India: Kepala Suami Saya Pecah Dipukuli hingga Tewas

"Mereka harus mengenakan chador (burka dari kepala hingga ujung kaki) karena itu tradisional dan penuh hormat," kata sebuah dekrit atas namanya yang dirilis oleh otoritas Taliban pada sebuah upacara di Kabul dikutip PikiranRakyat.com dari NDTV.

"Perempuan yang tidak terlalu tua atau muda harus menutup wajah mereka, kecuali mata, sesuai petunjuk syariah, untuk menghindari provokasi ketika bertemu laki-laki yang bukan mahram (kerabat dekat laki-laki dewasa)," katanya menambahkan.

Sebelum aturan baru itu, Taliban telah memberi sejumlah pembatasan ketat untuk perempuan, mulai dari melarang mereka bekerja, menempuh pendidikan, bepergian sendiri di luar kota, hingga mengemudi.

Diperkirakan, aturan baru yang makin membatasi perempuan Afghanistan akan memicu kecaman di skala masyarakat internasional.

Baca Juga: Israel Setujui Rencana Pembangunan 4.000 Permukiman Baru Yahudi di Tepi Barat

Sebagai informasi, Taliban berhasil mengambil alih Afghanistan pada Agustus 2021, di mana mereka sempat menjanjikan aturan yang lebih lunak dibanding rezim tahun 1996-2001 yang didominasi oleh pelanggaran hak asasi manusia.

Namun ternyata, kepemimpinan Taliban yang sekarang tidak ada perbedaan berarti dibanding rezim 20 tahun silam, selain memperketat perbatasan.

Sementara itu, PBB melaporkan data mengejutkan tentang 97 persen warga Afghanistan terkena dampak kekurangan pangan berkepanjangan.

Bahkan, tercatat lebih dari 22 juta orang atau setengah penduduk Afghanistan sedang menghadapi kelaparan parah.

Ini terjadi karena pendapatan harian masing-masing warga Afghansitan telah turun sekitar sepertiga sejak Taliban mengambil alih negara itu.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat