kievskiy.org

Joe Biden Sepakati Perjanjian Mematikan dengan Ukraina, Pengamat Sebut Rusia Masuk dalam Pertempuran Sengit

Presiden Rusis, Vladimir Putin (kiri), dan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden (kanan).
Presiden Rusis, Vladimir Putin (kiri), dan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden (kanan). /Kolase foto Reuters/Maxim Zmeyev dan Jonathan Ernst Kolase foto Reuters/Maxim Zmeyev dan Jonathan Ernst

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menandatangani Undang-Undang Pinjam-Meminjam Pertahanan Demokrasi Ukraina tahun 2022 pada 9 Mei.

Momen itu adalah bersamaan dengan Rusia memperingati ulang tahun ke-77 kemenangannya atas Nazi Jerman pada tahun 1945. 

Undang-undang baru akan memungkinkan Joe Biden untuk merampingkan bantuan militer AS ke Ukraina dengan menghilangkan rintangan birokrasi.

“Kebijakan yang dinyatakan Amerika Serikat pada saat ini adalah untuk menciptakan kondisi bagi kekalahan strategis Rusia di Ukraina," kata seorang analis militer dan mantan perwira intelijen Korps Marinir AS, Scott Ritter.

Baca Juga: Menyayat Hati, Lumba-lumba Tewas Terbelah Bak Habis Dimutilasi

Scott Ritter melihat apa yang dilakukan AS tujuannya adalah untuk melemahkan Rusia sehingga mereka tidak akan pernah lagi melakukan tindakan seperti itu baik di Ukraina atau di tempat lain.

"Ini adalah kebalikan dari mencapai perdamaian. Ini tentang mempromosikan perang. Dan dengan demikian, ya, undang-undang pinjam-meminjam tidak hanya menambahkan bahan bakar ke api, itu menuangkan bahan bakar ke seluruh api," kata dia menganalogikan.

Sementara itu, ada simbolisme gelap tambahan dalam keputusan pemerintahan Joe Biden untuk menandatangani RUU pada Hari Kemenangan Rusia.

Baca Juga: Brian Kresna Putro Hengkang dari Sheila On 7, Manager Enggan Beberkan Alasannya

Menurut Dr. Matthew Crosston, profesor ilmu politik di Austin Peay State University, apa yang dilakukan AS pada Ukraina menghidupkan kembali bentuk bantuan militer dari Perang Dunia II,

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat