kievskiy.org

AS Pasok Senjata untuk Ukraina, Anggarkan Rp11,7 Triliun

AS beri bantuan berupa pasokan senjata untuk Ukraina
AS beri bantuan berupa pasokan senjata untuk Ukraina /Pixabay/Mediamodifier

PIKIRAN RAKYAT - Amerika Serikat (AS) mengirimkan bantuan persenjataan militer kepada tentara Ukraina untuk menghalau serangan militer Rusia di tengah konflik dua negara itu. Salah satu jenis senjata yang diberikan adalah meriam Howitzer M-7777.

Pemberian bantuan senjata Howitzer M-7777 ini merupakan salah satu jenis bantuan bernilai 800 juta dolar AS atau sekitar Rp11,7 triliun yang dianggarkan Amerika Serikat untuk membantu Ukraina.

Pengiriman Howitzer M-777 adalah bagian dari pengeluaran besar senjata dari Amerika untuk membantu Ukraina meladeni invasi Rusia yang mulai berkecamuk pada 24 Februari 2022. M-777 dipandang sangat signifikan karena jarak jauh dan akurasinya.

Militer Ukraina telah menempatkan banyak Howitzer M-7777 baru yang dikirim AS di garis depan konflik. Amerika telah mengirimkan semua senjata itu kecuali satu dari 90 artileri yang akan mereka kirim.

Baca Juga: Tes Logika: Teka-teki Sebuah Kota Tanpa Orang-Orang, Bisa Temukan Lokasinya?

"M-777 Howitzer beraksi. Bagian dari paket perawatan terbaru Amerika Serikat senilai $800 juta untuk Angkatan Bersenjata Ukraina. Semua kecuali satu dari 90 Howitzer yang dikirim oleh Amerika Serikat sekarang berada di Ukraina, banyak yang sekarang dikerahkan di garis depan," ujar kedutaan AS, belum lama ini.

Ratusan pasukan militer Ukraina telah menyelesaikan pelatihan senjata baru Howitzer-7777 yang disediakan oleh AS. Jumlah pasukan militer Ukraina yang berlatih menggunakan senjata itu semakin meningkat.

“Meningkat dari sekitar 200 [personel terlatih] satu minggu yang lalu. 310 tentara dilatih dengan howitzer M777 buatan AS," kata seorang pejabat senior Pentagon yang tidak disebutkan namanya itu.

Baca Juga: Tingkat Literasi di Indonesia Rendah, Penyebab hingga Cara Mengatasinya Diungkap Pengamat

Tentara Ukraina memulai pelatihan howitzer di sekolah artileri Jerman minggu lalu, di mana mereka akan menghabiskan minggu-minggu berikutnya untuk mempelajari cara mengoperasikan senjata artileri sebelum dikirim untuk penggunaan aktif ke Ukraina.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat