kievskiy.org

Nyawa Rakyat Mariupol Terancam Kolera dan Penyakit Mematikan Lain, Gelimpangan Mayat Jadi Sebab Paling Tinggi

Kondisi Kota Mariupol, Ukraina.
Kondisi Kota Mariupol, Ukraina. /Reuters/Alexander Ermochenko Reuters/Alexander Ermochenko

PIKIRAN RAKYAT – Ribuan penduduk Mariupol, Ukraina selatan terancam kehilangan nyawa akibat Kolera dan penyakit mematikan lainnya.

Kondisi ini lantaran mayat-mayat tidak dikumpulkan seiring musim panas membawa cuaca yang lebih hangat.

Pada Jumat, 10 Juni 2022, Wali Kota Vadym Boichenko mengatakan sumur telah terkontaminasi oleh mayat penduduk yang terbunuh selama berminggu-minggu pengeboman dan pengepungan.

Jasad-jasad yang membusuk akibat lambatnya pengumpulan mayat oleh pasukan Rusia, berimbas buruk pada kondisi air sumur di kota itu.

Baca Juga: Tiga Pria Asing dari Pasukan Ukraina Terancam Hukuman Mati, atas Dugaan Terorisme di Donetsk

"Ada wabah disentri dan kolera. Sayangnya, para dokter menilai, perang akan memakan lebih dari 20.000 jiwa. Wabah infeksi ini ditakutkan akan merenggut ribuan orang Mariupol lagi," katanya kepada televisi nasional, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, 11 Juni 2022.

Wali Kota Boichenko mengatakan kota itu saat ini sedang dalam masa karantina.

Kini, sekira 100.000 orang berada di Mariupol. Kota yang dulunya ramai dengan populasi sekitar 430.000 berubah menjadi kota gurun yang gersang dan penuh puing bangunan besar.

Bulan lalu Boichenko mengatakan, pemboman Rusia telah mengubah Mariupol menjadi "ghetto" (tempat tinggal Yahudi saat dibantai oleh Nazi) di abad pertengahan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat