PIKIRAN RAKYAT - PBB tengah berupaya mengalirkan bantuan ke Afghanistan yang baru-baru ini mengalami musibah gempa bumi dengan guncangan 6,1 SR.
Meski begitu, Taliban yang menguasai Afghanistan justru menolak kehadiran PBB untuk penanganan bantuan korban gempa di negara itu.
Akibat reaksi keras Taliban, pengiriman bantuan tim PBB untuk korban gempa di Afghanistan menjadi terganggu.
Baca Juga: Penyesuaian Tarif Berlaku untuk 3.500 VA ke Atas, Warga Diminta Bijak Pakai Listrik
Bahkan, bank-bank internasional masih waspada untuk sanksi yang tengah berlaku pada Taliban.
Dengan kondisi itu, sejumlah kelompok pemberi bantuan juga harus berjuang menyediakan cukup uang agar tetap bisa bergerak untuk korban gempa di Afghanistan.
"Sistem perbankan formal terus memblokir transfer karena upaya menghindari risiko yang berlebihan, berdampak pada saluran pembayaran dan menyebabkan gangguan dalam rantai pasokan," kata kepala bantuan PBB, Martin Griffiths, dalam pernyataan baru-baru ini, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara News.
Baca Juga: Waspada Praktik Dukun Penipuan Banaspati atau Bola Api, Simak Penjelasan Ilmiahnya
Tak kehilangan akal, PBB mencoba bernegosiasi dengan sistem HEF untuk menukar jutaan dolar bantuan ke mata uang Afghanistan.
Ini dilakukan semata untuk membendung krisis ekonomi di Afghanistan.