PIKIRAN RAKYAT - Dinasti Rajapaksa runtuh dengan cara memalukan, yakni membuat Sri Lanka jatuh ke dalam krisis ekonomi yang sangat besar.
Keluarga besar Presiden Gotabaya Rajapaksa, yang awalnya mendominasi politik di Sri Lanka satu per satu mundur dan kabur ke luar negeri meninggalkan negaranya yang sedang di ujung tanduk.
Presiden Gotabaya Rajapaksa beserta istrinya bahkan kabur ke Maldives karena khawatir ditangkap massa karena ketidakpuasan terhadap kinerjanya.
Dinasti Rajapaksa kini runtuh karena tidak cakapannya mengelola keuangan negara.
Baca Juga: Kenaikan Harga LPG Nonsubsidi Bikin Ibu-Ibu Pusing, Gas Melon Kini Jadi Incaran
Selain itu, mereka juga dituduh karena telah melakukan korupsi serta nepotisme besar-besaran.
Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe telah menetapkan kondisi darurat nasional di negaranya, Rabu, 13 Juli 2022.
PM Wickremesinghe yang menggantikan peran presiden di tengah kaburnya Gotabaya Rajapaksa serta kekacauan publik, akhirnya memutuskan untuk menekan tombol genting tersebut.
"Perdana menteri yang menjabat sebagai presiden (sementara) telah mengumumkan keadaan darurat (di seluruh negeri) dan pemberlakuan segera jam malam di provinsi barat,” kata Colombage, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.