kievskiy.org

Begini Kondisi Sri Lanka Usai Ditinggalkan Presiden Gotabaya Rajapaksa

Warga Sri Lanka bersorai saat mendengar kabar Gotabaya Rajapaksa kabur meninggalkan Sri Lanka, bahkan sebut semua milik rakyat dirampok.
Warga Sri Lanka bersorai saat mendengar kabar Gotabaya Rajapaksa kabur meninggalkan Sri Lanka, bahkan sebut semua milik rakyat dirampok. /REUTERS/Dinuka Liyanawatte REUTERS/Dinuka Liyanawatte

PIKIRAN RAKYAT - Sri Lanka menyaksikan kekosongan politik untuk hari kedua berturut-turut setelah para pemimpin oposisi tidak menyetujui penerus pemimpin paria negara itu, yang markas besarnya diduduki demonstran karena kemarahan atas masalah ekonomi negara itu.

Para pengunjuk rasa tetap ditempatkan di kediaman pantai Presiden Gotabaya Rajapaksa, serta kediaman Perdana Menteri, Ranil Wickremesinghe, yang mereka rebut pada hari Sabtu untuk menuntut kedua pemimpin itu mundur.

Mereka tetap di sana pada hari Senin, mengatakan mereka akan tinggal sampai pengunduran diri kedua pemimpin menjadi resmi.

"Para pengunjuk rasa menyerahkan jutaan rupee ke pengadilan yang ditinggalkan presiden ketika dia melarikan diri dari kediaman resminya," kata polisi.

Baca Juga: Sri Lanka Bangkrut, Rakyatnya Kesulitan Membeli BBM, Minyak Goreng hingga Bahan Pokok

Perdana Menteri, Ranil Wickremesinghe mengatakan pada Sabtu bahwa dia akan meninggalkan jabatannya segera setelah pemerintahan baru dibentuk, dan ketua parlemen mengatakan beberapa jam kemudian bahwa Rajapaksa akan mundur Rabu depan.

Belum diketahui keberadaan presiden, meskipun pernyataan yang dikeluarkan kantornya pada hari Minggu menyatakan bahwa dia telah memerintahkan distribusi pengiriman gas memasak ke warga segera, menunjukkan bahwa dia masih menjalankan tugasnya.

Tekanan pada kedua pria itu meningkat ketika krisis ekonomi menyebabkan kekurangan bahan dasar yang parah, membuat orang-orang berjuang untuk mendapatkan makanan, bahan bakar dan kebutuhan lainnya.

Para pemimpin partai oposisi sedang dalam pembicaraan untuk membentuk pemerintahan alternatif semua partai, sebuah tuntutan mendesak bagi negara yang bangkrut untuk melanjutkan diskusi dengan Dana Moneter Internasional untuk paket penyelamatan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat