PIKIRAN RAKYAT – Roket terkuat Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Artemis, diluncurkan pada penerbangan uji perdananya untuk memulai misi yang membawa manusia kembali ke Bulan dan akhirnya ke Mars.
Setelah misi Apollo terakhir pada 50 tahun yang lalu, misi Artemis akan dimulai dengan peluncuran roket Sistem Peluncuran Luar Angkasa (SLS) tak berawak dari Kennedy Space Center di Florida pada Senin, 29 Agustus 2022 pukul 7.33 WIB.
Sebanyak 10.000 orang, termasuk Wakil Presiden AS Kamala Harris, diperkirakan akan menyaksikan peluncuran tersebut. Hotel-hotel di sekitar Cape Canaveral, Florida sudah penuh dipesan untuk menyaksikan acara tersebut.
“Misi ini membawa banyak harapan dan impian banyak orang. Dan kita sekarang adalah generasi Artemis,” kata Administrator NASA Bill Nelson seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera.
Baca Juga: Bukan Tidur di Kamar, Pengakuan Ibu Elon Musk Buat Tercengang Jika Kunjungi sang CEO Tesla
Tujuan uji terbang enam minggu dari roket bernama Artemis 1 ini adalah untuk menguji SLS dan kapsul kru Orion yang berada di atas roket.
Kapsul itu akan mengorbit di Bulan untuk melihat apakah kapal itu aman bagi manusia dalam waktu dekat.
Sebagai pengganti astronot, tiga buah manekin mirip manusia diikat ke dalam kapsul untuk mengukur getaran, akselerasi, dan radiasi.
Adapun radiasai menjadi salah satu bahaya terbesar bagi manusia di luar angkasa. Kapsul tersebut memiliki lebih dari 1.000 sensor.