kievskiy.org

Amerika Serikat Korbankan Krisis Gas Eropa? Jubir Kemlu Rusia: Mereka yang Memulai Harus Menyelesaikan

Jubir Kemlu Rusia, Maria Zakharova komentari krisis pasokan gas Eropa
Jubir Kemlu Rusia, Maria Zakharova komentari krisis pasokan gas Eropa /Reuters/Maxim Shemetov

PIKIRAN RAKYAT - Juru bicara kementerian luar negeri Rusia komentari krisis pasokan gas Eropa.

Dikutip dari Reuters, Amerika Serikat berperan besar dalam fenomena krisis gas Eropa ini. Maria Zakharova bahkan mengatakan Amerika Serikat cenderung ingin memutuskan kerjasama ekonomi dan energi dengan Moskow.

Pada Forum St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) di Saint Petersburg pada 16 Juni 2022, Maria Zakharova menyatakan bahwa Amerika Serikat sudah memiliki rencana sejak lama ingin memutuskan kerjasama energi antara Rusia dengan Jerman. 

Meskipun Moskow telah menjadi pemasok energi yang dapat diandalkan sejak zaman Soviet. Tindakan provokatif yang dilakukan oleh Amerika Serikat sebagai negara yang memiliki kuasa besar menggandeng Uni Eropa menuduh Rusia telah melakukan pemerasan energi ketika Moscow mulai mengurangi pasokan gas untuk Eropa.

Baca Juga: Elon Musk Kembali Serang Twitter: 90 Persen Komentar di Akun Saya Adalah BOT

Barat memicu krisis energi dengan menjatuhkan sanksi paling berat dalam sejarah modern, sebuah langkah yang Presiden Vladimir Putin katakan mirip dengan deklarasi perang ekonomi.

Persaingan politik dan juga ekonomi antara Amerika Serikat dan Rusia memang tidak asing lagi. Sehingga sebagai seorang presiden, Vladimir Putin dengan tegas menyatakan jika ada yang mengganggu keseimbangan ekonomi negaranya, maka itu sama saja seperti perang ekonomi.

Hal ini juga diperjelas oleh pernyataan Maria Zakharova yang mengatakan kepada publik jika Amerika Serikat berulah maka harus ada solusi untuk mengatasinya.

Baca Juga: 5 Tips Tetap Fit Setelah Bergadang, Salah Satunya Mandi Air Dingin

"Dengar, Anda bertanya kepada saya pertanyaan yang bahkan anak-anak tahu jawabannya: mereka yang memulai ini harus menyelesaikan ini," kata Maria Zakharova.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat