kievskiy.org

Presiden Iran: Kematian Mahsa Amini Membuat Sedih Warga, tapi Kekacauan Akibat Protes tidak Bisa Diterima

orang-orang menghadiri protes atas kematian Mahsa Amini, seorang wanita yang meninggal setelah ditangkap polisi moral republic islam.
orang-orang menghadiri protes atas kematian Mahsa Amini, seorang wanita yang meninggal setelah ditangkap polisi moral republic islam. /WANA (Kantor Berita Asia Barat)/via REUTERS WANA (Kantor Berita Asia Barat)/via REUTERS

PIKIRAN RAKYAT – Presiden Iran Ebrahim Raisi menyatakan kematian Amini di tahanan telah membuat sedih semua orang di negara tersebut.

Namun dia mengatakan lebih lanjut banyak kekacauan di tengah protes kematian Amini tidak dapat diterima.

Terhitung sudah dua minggu sejak kematian Amini menimbulkan protes anti pemerintah di seluruh Iran. Orang-orang melakukan unjuk rasa dan menyerukan kekuasaan ulama islam perlu diakhiri.

“Kami semua sedih dengan insiden tragis ini. Namun kekacauan tidak dapat diterima,” ujar Raisi dikutip dari Reuters.

Baca Juga: 10.000 Orang Layangkan Ancaman ke Persib, Viking: Satu Kata, Lawan!

“Garis merah pemerintah adalah keamanan rakyat kita. Orang tidak bisa membiarkan orang mengganggu kedamaian masyarakat melalui kerusuhan,” katanya melanjutkan.

Aksi protes telah menelan korban jiwa yang jumlahnya terus meningkat. Pasukan keamanan Iran turut melakukan tindak kekerasan dengan melepaskan gas air mata, memukul dengan pentungan dan dalam beberapa kasus menggunakan peluru tajam.

Namun tidak akan mudah meruntuhkan Republik Islam tersebut dalam waktu dekat.

Pemimpin Iran sendiri bertekad tidak menunjukkan kelemahan seperti nasib Shah yang didukung AS pada 1979.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat