PIKIRAN RAKYAT - Lebih dari 100 vaksin Covid-19 di seluruh dunia sedang dikembangkan, termasuk beberapa yang sudah dalam uji coba manusia seperti dari AstraZeneca dan Pfizer.
Vaksin tersebut ditujukan guna mencoba mengendalikan penyakit yang telah menginfeksi lebih dari delapan juta orang dan menewaskan 430.000 orang secara global.
Dan pada bulan Agustus ini, ilmuwan asal Singapura yang menguji vaksin Covid-19 dari perusahaan Amerika Serikat (AS) Arcturus Therapeutics berencana melakukan uji coba pada manusia.
Baca Juga: Jadi Pemain Tetap Persib Selama Dua Musim, Berikut Statistik Cristian Gonzales
Uji coba pada manusia dilakukan usai hasil yang menjanjikan atas respon awal pada tikus.
Vaksin tersebut sedang dievalusi oleh Sekolah Kedokteran Duke-NUS Singapura yang bekerja pada teknologi Messenger RNA (mRNA) yang relatif belum teruji, yang memerintahkan sel manusia untuk membuat protein virus corona spesifik yang menghasilkan respon imun.
"Faktanya bahwa (vaksin, red) itu meningkatkan dan memicu respon imun yang sangat seimbang, baik dalam hal antibodi maupun sel pembunuh, sambutan yang baik," kata Ooi Eng Eong, wakil direktur program penyakit menular darurat sekolah tersebut, kepada Reuters, Selasa 16 Juni 2020.
Baca Juga: Pilkada Serentak di Tengah Pandemi Covid-19, KPU Jabar Tetap Targetkan Partisipasi 77,5 Persen
Antibodi menempel pada virus dan mencegahnya menginfeksi sel, saat sel pembunuh, kekuatan lainnya dari sistem imun, mengenali sel yang terinfeksi dan menghancurkannya, katanya.