kievskiy.org

Konflik Antara Warga Lokal Bangladesh dan Pengungsi Rohingya: Merebut Lapangan Kerja

Ilustrasi pengungsi Rohingya.
Ilustrasi pengungsi Rohingya. /Reuters/Navesh Chitrakar Reuters/Navesh Chitrakar

PIKIRAN RAKYAT- salah satu pengungsi Rohingya, Noor Kamal, mendapat sambutan simpatik di Bangladesh setelah dirinya melarikan diri dari tentara yang mengamuk di desanya.

Namun, lima tahun kemudian pasca kejadian itu, permusuhan yang sekarang dia hadapi telah membuatnya memikirkan ulang untuk kembali ke rumah yang dianggap berbahaya.

Banyak yang telah berubah sejak dirinya beserta 750.000 orang anggota minoritas Muslim tanpa kewarganegaraan yang melarikan diri dari Myanmar.

Para minoritas tersebut selamat dari tindakan keras yang mengerikan yang sekarang menjadi sasaran penyelidikan genosida PBB.

Baca Juga: Kapal Pengungsi Rohingya Tenggelam, 20 Orang Dinyatakan Hilang

Saat itu, ribuan orang Bangladesh, yang marah dengan kekerasan anti-Muslim melintasi perbatasan, berjalan kaki dari seluruh negeri untuk mendistribusikan makanan dan obat-obatan kepada para pendatang /pengungsi yang terkejut.

Namun sikap publik telah mengeras setelah bertahun-tahun memulai upaya sia-sia untuk merundingkan pengembalian yang aman bagi Rohingya, pasca tersebarnya berita melalui media dan politisi secara teratur mengutuk pengungsi sebagai pengedar narkoba dan ancaman teror.

"Ada begitu banyak kebencian di antara masyarakat lokal dan pers disini sehingga saya khawatir itu dapat memicu kekerasan kapan saja," kata Noor Kamal kepada AFP dari rumahnya di kamp-kamp bantuan perbatasan Bangladesh yang luas.

Baca Juga: Facebook Diduga Menyebar Kebencian Online Terhadap Rohingya, Dituntut Ganti Rugi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat