kievskiy.org

Konferensi OKI 2022 di Bandung, Bertekad Lahirkan Deklarasi Perdamaian Seperti KAA 1955

Personel Brimob berjalan melewati Gedung Merdeka seusai apel pengamanan Konferensi Internasional Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (atau sejenisnya) negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Senin 24 Oktober 2022.
Personel Brimob berjalan melewati Gedung Merdeka seusai apel pengamanan Konferensi Internasional Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (atau sejenisnya) negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Senin 24 Oktober 2022. /Pikiran Rakyat/Rafi Fadhilah Rizqullah

PIKIRAN RAKYAT - Konferensi Internasional Para Ketua Majelis Permusyawaratan, Dewan Syura atau Nama Lain yang Serupa dari Organisasi Negara-negara Anggota Kerjasama Islam (OKI) bertekad melahirkan deklarasi yang menggerakkan perdamaian dunia seperti halnya deklarasi Dasasila Bandung yang lahir pada Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955 silam.

Demikian diungkapkan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo pada gala dinner para delegasi MPR negara-negara OKI di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung pada Senin, 24 Oktober malam. Saat itu hadir Ketua Majelis Syuro Kerajaan Arab Saudi, Penasehat Kerajaan Maroko, Ketua Senat Republik Rakyat Mesir, Ketua Republik Islam Pakistan, Ketua Dewan Nasional Palestina, Wakil Presiden Senat Palestina, Ketua Dewan Bangsa Republik Aljazair, Deputi Pertama Dewan Syuto Bahrain, Wakil Predisen Senat Mozambik, Ketua Dewan Syuro Yaman, Majelis Turki, perwakilan Iran, Anggota Parlemen Republik Irak, Anggota Senat Kerajaan Yordania, Sekjen OKI dan Supervisi Liga Muslim Dunia untuk Indonesia.
 
Dalam sambutannya, Bambang mengatakan, gagasan pembentukan forum lembaga MPR dari negara-negara OKI mengemuka dalam pertemuan dengan Raja Salman bin Abdul Aziz di Riyadh dan perwakilan Maroko di Rabbat pada Desember dua tahun lalu. Namun karena ada pandemi, realisasi gagasan tersebut terhenti dan setelah pandemi dapat diatasi, pertemuan MPR negara-negara OKI dapat terwujud pada Oktober 2022 ini.

Baca Juga: Puluhan Negara OKI Hadiri Konferensi Internasional di Bandung, Bahas Isu Global Hingga Islamofobia

"Saat ini waktu yang tepat untuk merealisasikan gagasan tersebut dan kehormatan bagi kami dapat menerima para ketua parlemen negara sahabat dan delegasi pada pimpinan MPR dan Majelis Syuro negara-negara OKI," ucapnya.

Bambang pun berterima kasih pada pemerintah Provinsi Jawa Barat yang bersedia menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT pimpinan MPR negara-negara OKI di Kota Bandung mulai Kamis hingga Jumat.

"Terima kasih pak gubernur yang bersedia menjadi tuan rumah konverensi internasional, di Kota Bandung, kota yang penuh nilai sejarah, kota yang sejuk dan penduduknya yang ramah," ujarnya.

Baca Juga: Daftar Halte yang Tak Dilewati TMP Bandung selama KTT OKI 2022, 3 Koridor Terdampak

Menurut dia, Kota Bandung jadi pilihan penyelenggaraan konferensi bukan tanpa maksud. Pasalnya sejak KAA 1955 tidak ada lagi keputusan politik global dari Kota Bandung karena selama lebih banyak di Bali.

"Saya berharap dari Bandung kembali dihasilkan deklarasi untuk kembangkan Demokrasi global dari MPR. Kami berharap dari Kota Bandung ini kembali ada deklarasi yang menggerakkan dunia menuju perdamaian dunia. Mudah-mudahan jadi tonggak sejarah yang memiliki arti penting tataran kehidupan global harmonis dalam peradaban," tutur Bambang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat