kievskiy.org

Sedikit tapi Vokal, Keberadaan Kaum Anti-vax Dinilai Bisa Mempekuat Wabah Covid-19

Seorang sukarelawan saat disuntikkan vaksin virus corona di Johannesburg, Afrika Selatan, Rabu 24 Juni 2020.*
Seorang sukarelawan saat disuntikkan vaksin virus corona di Johannesburg, Afrika Selatan, Rabu 24 Juni 2020.* /APNews/Siphiwe Sibeko

PIKIRAN RAKYAT – Vaksin akan disuntikkan ke tubuh, dan kita akan dipasangi chip elektronik, yang meracuni dan membuat sakit,” salah satu klaim kaum anti-vax, yang populer.

Belum ada vaksin atau obat virus corona Covid-19 yang ditemukan, tapi menurut para ahli, kaum anti-vax telah mendahului ilmuwan dengan klaim-klaim ‘menyesatkan’, demikian dilaporkan AFP.

Laman kantor berita Prancis tersebut menjelaskan, anti-vaxxers adalah sekelompok kecil orang yang tidak percaya pada vaksinasi, namun telah mengambil keuntungan dari pandemi untuk melipatgandakan informasi salah di media sosial.

Baca Juga: Teknologi Semakin Canggih, Robot Bernama Erica Bakal Bintangi Film Bernilai Miliaran Rupiah

Video "Plandemic"  contohnya, yang memuat klaim-klaim krisis Covid-19 adalah pengaturan pemerintah, telah ditonton jutaan kali di YouTube dan platform streaming lainnya.

Dengan gencar, kelompok yang sedikit namun sangat vokal ini menyuarakan bahwa vaksin Covid-19 mengandung daftar zat dengan nama yang terdengar menakutkan, fenoksietanol, kalium klorida, dan toksin.

Sejak April 2020, para ahli mendata ribuan hoaks vaksin Covid-19 diunggah dan dibagikan di media sosial Facebook.

Baca Juga: Berikut Waktu yang Dipilih Pelatih Persib untuk Gelar Latihan Bersama

Sylvain Delouvee, seorang peneliti dalam psikologi sosial di University of Rennes, di Prancis mengatakan, kaum anti-vaks "terus berkembang, tanpa definisi yang jelas," yang berarti dapat menjangkau orang di seluruh jurang politik.

"Ada grup kecil tapi sangat vokal di internet," kata Amelia Jamison, di University of Maryland, AS, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari New Straits Times.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat