kievskiy.org

Ahli Ungkap Bahasa Tubuh Pangeran Harry Berlawanan dengan Ucapannya Soal Raja Charles III

Pengakuan Pangeran Harry menuai amarah Pemerintahan Taliban, soal ia yang bunuh 25 orang Afghanistan.
Pengakuan Pangeran Harry menuai amarah Pemerintahan Taliban, soal ia yang bunuh 25 orang Afghanistan. /Reuters/Toby Melville Reuters/Toby Melville

PIKIRAN RAKYAT - Judi James, ahli bahasa tubuh, mengungkapkan hasil analisisnya terhadap penampilan Pangeran Harry saat menghadiri wawancara di ITV. Dalam acara itu, Pangeran Harry diwawancara mengenai buku autobiografi terbarunya berjudul Spare.

Dalam buku itu, Pangeran Harry menceritakan berbagai hal tentang Kerjaan Inggris yang belum diketahui banyak orang. Beberapa hal yang diceritakannya merupakan klaim yang dianggap menyudutkan keluarga Kerjaan Inggris.

Judi James menilai, bahasa tubuh Pangeran Harry berlawanan dengan apa yang diucapkannya, terutama ketika bercerita tentang ayahnya, Raja Charles III.

"Sinyal bahasa tubuh Pangeran Harry kontradiktif, terutama ketika dia berbicara tentang ayahnya," ujar Judi James dikutip Pikiran-rakyat.com dari Daily Mail pada 8 Januari 2023.

"Suaranya menurun dan raut wajahnya melunak (saat berbicara tentang Raja Charles III), tetapi dia juga tampaknya mempersiapkan diri untuk konfrontasi," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Venna Melinda Laporkan Ferry Irawan Terkait KDRT, Diantar Sosok Berikut

James melanjutkan, perkataan Pangeran Harry tidak emosional saat membahas tentang cinta dalam wawancara itu.

"Kadang-kadang dia terlihat menangis, tetapi ucapannya (Saya mencintai ayah, saudara laki-laki, dan keluarga) terdengar seperti pelafalan yang tidak emosional," ujarnya menerangkan.

Lebih lanjut, ahli bahasa tubuh dari Inggris itu juga menyoroti cara Pangeran Harry merespons kenangan tentang ibundanya, Putri Diana. Pangeran Harry dinilai masih tampak terluka saat membicarakan kematian tragis Putri Diana.

"Bahasa tubuh Harry ketika berbicara tentang kematian ibunya dan reaksi perasaannya pada saat itu menunjukkan perpisahan, seolah-olah masih terlalu menyakitkan untuk membenamkan dirinya," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat