kievskiy.org

Ukraina Ancam Boikot Olimpiade Paris 2024 Jika Rusia dan Belarusia Berpartisipasi

Ilustrasi Olimpiade Paris 2024, tantangan selanjutnya Indonesia setelah melalui 2022 yang penuh jalan terjal.
Ilustrasi Olimpiade Paris 2024, tantangan selanjutnya Indonesia setelah melalui 2022 yang penuh jalan terjal. /Reuters/Benoit Tessier

PIKIRAN RAKYAT – Menteri Olahraga Ukraina dengan tegas mengatakan akan memboikot Olimpiade Paris 2024 jika atlet Rusia dan Belarusia diizinkan untuk bertanding. Bahkan, peringatan ini telah digaungkan oleh Presiden Komite Olimpiade Nasional negara itu Vadym Guttsait.

"Kami telah melakukan, masih melakukan, dan akan terus melakukan semua yang kami bisa untuk mencegah atlet Rusia dan Belarusia pergi ke kompetisi internasional-bahkan di bawah bendera netral atau dalam kondisi apa pun," kata Vadym Guttsait, dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Euro News.

"Tidak boleh ada kesepakatan dengan perwakilan negara teroris. Selama ada perang di negara kami, kami akan melanjutkan kebijakan sanksi terhadap atlet Rusia dan Belarusia," tuturnya menambahkan.

Terkait dengan Ukraina yang melarang tim Rusia dan Belarusia untuk ikut bertanding dalam Olimpiade Paris 2024 juga ditanggapi oleh Wali Kota Paris, Anne Hidalgo yang mengatakan bahwa tidak akan menghalangi para atlet untuk berkompetisi.

Baca Juga: 60 Daerah Wajibkan Beli BBM Pakai MyPertamina per 26 Januari 2023, Simak lagi Cara Daftar Aplikasinya

Meski Wali Kota Paris tidak melarang keiikutsertaan tim Rusia dan Belarusia, tetapi Anne menjelaskan bahwa dia tidak akan menghalangi para atlet untuk berjuang dalam Olimpiade asalkan mereka bertanding sebagai atlet netral tanpa bendera nasional.

Sementara itu, Dewan Eksekutif (EB) Komite Olimpiade Internasional (IOC) dengan beberapa pemangku kepentingan Gerakan Olimpiade dan Komite Paralimpiade Internasional (IPC) melakukan beberapa diskusi terkait dengan Rusia dan Belarusia.

Tiga hal yang menjadi bagian diskusi adalah pertama, sanksi terhadap negara dan pemerintah Rusia dan Belarusia; kedua, solidaritas Gerakan Olimpiade dengan atlet Ukraina dan komunitas Olimpiade Ukraina.

Kemudian yang ketiga adalah kemungkinan akses ke kompetisi olahraga untuk atlet individu dengan paspor Rusia atau Belarusia. Sontak hal ini mendapatkan kritikan dari Menteri Luar Negeri Ukraina, Dymytro Kubela dan dianggap mengabaikan kejahatan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat