kievskiy.org

'Hobi' Bakar Al-Qur'an, Rasmus Paludan Pernah Ajak Bocah Ngobrol Cabul

Leader of the far-right Danish political party Stram Kurs Rasmus Paludan burns a copy of the Koran during a manifestation outside the Turkish embassy in Stockholm, Sweden,  January 21, 2023. Fredrik Sandberg/TT News Agency/via REUTERS
Leader of the far-right Danish political party Stram Kurs Rasmus Paludan burns a copy of the Koran during a manifestation outside the Turkish embassy in Stockholm, Sweden, January 21, 2023. Fredrik Sandberg/TT News Agency/via REUTERS /TT NEWS AGENCY via REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Politikus Swedia-Denmark Rasmus Paludan kerap membuat aksi rasisme. Terutama saat ia membakar Al-Qur'an yang mematik amarah negara-negara Arab dan muslim dunia.

Aksi membakar Al-Qur'annya itu tidak dilakukan sekali, Rasmus Paludan telah melakukannya sebanyak 4 kali. Pertama kalinya terjadi pada tahun 2019.

Pada 2019, Rasmus Paludan membakan Al-Qur'an di Viborg, Denmark dan dijatuhi hukuman 14 hari karena tuduhan rasisme. Kemudian pada 2020, ia juga membakar Al-Qur'an saat berdemo di Malmo, Swedia.

Pada 2022, ia melakukan hal yang sama lagi di kota Swedia. Dan terakhir, terjadi pada 21 dan 23 Januari 2023.

Baca Juga: Mantan Penyerang Persija Rachmat Afandi Beri Pesan kepada The Jakmania Usai Witan Sulaeman Bergabung

21 Januari, Rasmus melakukan pembakaran Al-Qur'an di depan kedutaan Turki di ibu kota Swedia. Kemudian, 23 Januari di depan masjid di Denmark.

Pemimpin Partai Stram Kurs (Garis Keras) itu membakar mushaf Al-Quran atas izin pemerintah dan perlindungan polisi. Pemerintah Swedia mengizinkan aksi pembakaran Al-Quran karena menilai hal itu adalah bagian dari kebebasan berekspresi dan berpendapat.

Ajak Bocah Ngobrol Cabul

Rasmus Paludan tidak henti membuat kontrovesi. Selain membakar Al-Qur'an, ia juga diduga melakukan percakapan seksual dengan anak di bawah umur di internet. Ektremisme anti-Muslim itu melakukan perbincangan seksualnya di media sosial Discord pada 11 Agustus 2021.

Bahkan, rekaman audio percakapannya dengan bocah-bocah itu tersebar di media sosial. Politikus narapidana rasisme itu sempat menceritakan guru yang melakukan pelecehan seksual terhadap muridnya di depan kelas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat